Kamis, 28 Januari 2016

Sejarah itu Dekat dengan Kita, ToF?


Sejarah. Ilmu yang berbicara tentang peristiwa masa lalu manusia. Dekat dengan kita? Itu kan masa lalu. Mari kita telisik lebih dalam lagi pernyataan ini.

Sejarah memang berbicara tentang masa lalu. Masa lalu ngapain sih di inget inget yang udah biarlah berlalu. Kata anak zaman sekarang sih gitu. Tapi sadarkah kalian, sejarah amatlah dekat. Kejadian semenit yang lalu dapat juga dikatakan sejarah. Akan tetapi sejarah dalam keilmuan haruslah hal yang berpengaruh luas. Misalnya sejarah nusantara, berarti peristiwa itu berpengaruh bagi seluruh negeri.

Kata sejarah juga berasal dari kata bahasa arab yang berarti pohon. Pohon ini merujuk pada silsilah keluarga yang bercabang – cabang layaknya silsilah keluarga. Nah, ketemu lagi kan. Keluarga juga masuk ke dalam sejarah, sangat dekat bukan.

Ulang tahun juga merupakan sejarah. Menurut hukum fatum salah satu sifat sejarah yaitu sejarah adalah suatu hal yang berulang. Ulang tahun adalah suatu bentuk pengulangan sejarah. Masih mau bilang sejarah itu di buang jauh jauh? Gapernah ulang tahun jangan jangan wkwk.

Kenapa saya membahas tentang kedekatan sejarah dengan kehidupan kita? Ini adalah suatu bentuk ajakan untuk lebih mendalami lagi sejarah. Banyak anak Indonesia yang tidak menyukai sejarah. Dibilang kuno lah, ribet lah, bacaannya banyak, dan lain – lain. Padahal tanpa sadar sejarah itu ia lalui setiap hari bahkan detik. Belajar sejarah itu banyak untungnya. Salah satunya adalah dengan sejarah kita dapat mengambil banyak pelajaran. Seperti yang di terangkan pada Q.S. Yusuf : 111

“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.... “

Orang yang mempunyai akal berarti orang yang memiliki ilmu. Hanya orang orang yang mengetahui ilmunyalah yang dapat mengambil pelajaran. Maka dari itu belajar sejarah itu penting.ingat kata proklamator bangsa ini, bapak Soekarno. Jas merah. Jangan sekali kali melupakan sejarah. Orang yang melupakan sejarah seperti kacang yang lupa kulitnya. Anak yang lupa pada ibunya. Jadi, ayo semangat belajar sejarah.

Pelajari, dan ambil hikmahnya.

Semangat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar