Rabu, 13 April 2016

Kongsi Dagang Bangsa Barat yang Pernah Ada di Kawasan Hindia Timur





Kongsi (Hanzi: 公司, hanyu pinyin: gongsi) adalah istilah bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Hokkian yang mempunyai beberapa dalam bahasa Indonesia:

1. Kerja sama atau menjalin hubungan antara 2 atau lebih orang.
2. Berbagi - Memberikan sesuatu kepada orang lain
3. Perusahaan, organisasi.
4. Perkumpulan orang-orang yang memiliki marga dan asal daerah yang sama.


Kongsi sendiri berarti harfiah perusahaan atau organisasi berlaba. Dalam bahasa Melayu, kedua kata ini lebih umum digunakan dibandingkan dalam bahasa Indonesia.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kongsi adalah persekutuan dagang atau perseroan dan atau perkumpulan dan atau kantor tuan tanah.

Hindia Timur menurut bangsa barat bagaikan sebuah ladang emas. Tanaman rempah melimpah ruah disini. Rempah rempah ini dapat berubah menjadi kepingan kepingan emas. Maka dari itu mereka membuat kongsi dagang di daerah Hindia Timur. Kongsi dagang pada umumnya dibuat untuk melindungi kepentingan dagang masing masing negara. Berikut beberapa Kongsi yang pernah berdiri di Hindia Timur.


Kongsi Dagang Milik Inggris

Flag of the British East India Company (1801).svg

East India Company, atau lengkapnya  British East India Company, atau John Company merupakan sebuah perusahaan saham-gabungan dari para investor yang diberikan Royal Charter oleh Elizabeth I pada 31 Desember 1600 dengan tujuan untuk menolong hak perdagangan di India. Royal Charter (Piagam Kerajaan) secara efektif memberikan perusahaan yang baru berdiri ini sebuah monopoli dalam seluruh perdagangan di Hindia Timur. Perusahaan berubah dari sebuah gabungan perdagangan komersial ke salah satu yang memerintah India ketika perusahaan ini mengambil fungsi pemerintahan dan militer tambahan, sampai pembubarannya pada 1858.


Kongsi Dagang Milik Perancis

The French East India Company's coat of arms, with its moto : "Florebo quocumque ferar" (i will flourish wherever I will be brought."

Compagnie française pour le commerce des Indes orientales adalah sebuah perusahaan komersial milik Prancis yang didirikan pada tahun 1664 untuk bersaing dengan Perusahaan Hindia Timur Inggris dan Perusahaan Hindia Timur Belanda di Hindia Timur.


Direncanakan oleh Jean-Baptiste Colbert, disewa oleh Raja Louis XIV untuk tujuan perdagangan di belahan bumi Timur. Ini dihasilkan dari penggabungan tiga perusahaan sebelumnya, 1.660 Compagnie de Chine, Compagnie d'Orient dan Compagnie de Madagascar. Direktur Jenderal pertama  Compagnie française pour le commerce des Indes orientales adalah De Faye, yang berdampingan dua Direktur milik dua organisasi perdagangan yang paling sukses pada saat itu: François Caron, yang telah menghabiskan 30 tahun bekerja untuk Perusahaan Hindia Timur Belanda, termasuk lebih dari 20 tahun di Jepang, dan Marcara Avanchintz, seorang pedagang dari Ispahan, Persia.


Kongsi Dagang Milik Portugis

Lesser coat of arms of Portuguese India.svg


 Dalam bahasa Portugis disebut dengan Companhia do commércio da Índia atau Companhia da Índia Orientaln. Perusahaan ini dicetuskan oleh Raja Phillip 3. Diresmikan pada Agustus 1628. Tujuan didirikannya kongsi dagang ini adalah untuk melindungi kepentingan dagang Portugis dan Spanyol di Hindia Timur dari Inggris dan Belanda yang telah lebih dulu mendirikan kongsi dagang di Hindia Timur.Kongsi dagang ini dibubarkan pada April 1633. Pembubaran kongsi dagang ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :

1. Dinilai kurang efektif
2. Banyak pihak yang mulai menentang kebijakan Compahnia.
3. Daerah jajahan Portugis yang mulai menyempit.
4. Menimbulkan kerugian yang cukup besar.

Karena hal hal diatas lah Compahnia akhirnya dibubarkan

Sources
https://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_Hindia_Timur_Perancis
https://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_Hindia_Timur_Britania
https://id.wikipedia.org/wiki/Kongsi
http://kbbi.web.id/kongsi
https://en.wikipedia.org/wiki/Portuguese_East_India_Company
https://en.wikipedia.org/wiki/French_East_India_Company
https://en.wikipedia.org/wiki/East_India_Company
google images

Senin, 04 April 2016

Penjelajahan Samudera Bangsa-Bangsa Eropa






Penjelajahan Samudra adalah ekspedisi mengarungi samudra luas dengan tujuan mencari daerah penghasil rempah-rempah. Penjelajahan samudra juga diartikan sebagai periodisasi waktu, antara awal abad 15 sampai abad ke 17. Penjelajahan samudra yang dilakukan bangsa - bangsa eropa biasanya menuju dunia timur karena di dunia timur banyak terdapat rempah-rempah. Penjelajahan samudra menjadi titik balik bagi bangsa Eropa pada satu sisi, sedangkan di sisi lain awal masa penjajahan bagi bangsa - bangsa di Asia dan Amerika.

Penjelajahan samudra ini dilakukan karena beberapa faktor. Faktor-faktor yang menyebabkan bangsa eropa melakukan penjelajahan samudra antara lain :

1. Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani (1453), mengakibatkan hubungan perdagangan antara Eropa dan Asia Barat (Timur Tengah) terputus.

2. Adanya sarana pendukung seperti kompas, teropong, mesiu, dan peta yang menggambarkan secara lengkap dan akurat garis pantai, terusan, dan pelabuhan.

3.  Semangat gold, yaitu semangat untuk mencari kekayaan/emas.Semangat ini mengacu pada keinginan untuk mengambil rempah-rempah dari daerah asal sehingga harganya lebih murah dan dapat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.

4. Adanya jiwa petualangan sehingga menggugah semangat untuk melakukan penjelajahan samudra.

5. Semangat reconguesta, yaitu semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di mana pun yang dijumpainya sebagai tindak lanjut dari Perang Salib.

6. Semangat gospel, yaitu semangat untuk menyebarkan agama Nasrani.

7. Semangat glory, yaitu semangat memperoleh kejayaan atau daerah jajahan.

8. Adanya buku Imago Mundi yang menceritakan perjalanan Marco Polo (1271-1292) ke India, Indonesia, dan Cina.

9. Penemuan Copernicus yang didukung oleh Galileo yang menyatakan bahwa bumi itu bulat seperti bola, matahari merupakan pusat dari seluruh benda-benda antariksa. Bumi dan benda-benda antariksa lainnya beredar mengelilingi matahari (teori Heliosentris).

Faktor-faktor diataslah yang menyebabkan bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra. Sekrarang, bangsa apa saja yang melakukan penjelajahan samudra? Negara-negara yang memelopori penjelajahan samudra adalah Portugis dan Spanyol, menyusul Inggris, Belanda, Prancis, Denmark, dan lainnya. Untuk menghindari persaingan antara Portugis dan Spanyol, maka pada tanggal 7 Juni 1494 lahirlah Perjanjian Tordesillas. Paus membagi daerah kekuasaan di dunia non-Kristiani menjadi dua bagian dengan batas garis demarkasi/khayal yang membentang dari kutub Utara ke kutub Selatan. Daerah sebelah Timur garis khayal adalah jalur/kekuasaan Portugis, sedangkan daerah sebelah Barat garis khayal adalah jalur Spanyol.



garis khayal pembagian wilayah spanyol dan portugis


Pelayaran Orang-orang Portugis

Orang-orang Portugis menjadi pelopor berlayar mencari tempat asal rempah-rempah. Hal ini tidak lepas dari kiat Pangeran Henry Mualim (Henry Navigator) yang memberi hak-hak istimewa kepada keluarga-keluarga saudagar sukses dari Italia, Spanyol, dan Prancis. Tujuannya supaya mereka bersedia tinggal dan berdagang di ibukota Portugis.

Berikut ini penjelajah-penjelajah yang berasal dari Portugis.

1) Bartholomeu Dias

bartholomeu dias

Bartholomeu Dias berangkat dari Lisabon (Portugis) pada bulan Agustus 1487. Ketika sampai di ujung Selatan benua Afrika, kapal Dias terkena badai topan. Setelah badai reda, Dias kembali ke Portugis. Oleh Dias dan rombongannya, ujung Selatan Benua Afrika dinamai Tanjung Badai. Namun, Raja Portugal Joao II mengganti namanya menjadi Tanjung Harapan (Cape of Good Hope) karena untuk menghilangkan kesan menakutkan dan tempat tersebut dianggap memberikan harapan bagi bangsa Portugis untuk menemukan Hindia.




rute pelayaran bartholemou dias 

2) Vasco da Gama

vasco da gama

Pada tanggal 8 Juli 1497, Raja Portugis Manuel I memerintahkan Vasco da Gama mengikuti jejak Dias. Ekspedisinya dilakukan melalui laut sepanjang pantai Afrika Barat.

Dalam pelayarannya, Vasco da Gama sempat singgah di pantai Afrika Timur. Atas petunjuk mualim Moor, da Gama melanjutkan ekspedisinya memasuki Samudra Hindia dan Laut Arab. Perjalanan Vasco da Gama tiba di Calcuta pada tanggal 22 Mei 1498. Di Calcuta, Vasco da Gama berupaya mendirikan pos perdagangan. Ia membeli rempah-rempah untuk dikirim ke Portugis dan sebagian dijual ke negara- negara Eropa lainnya.


rute pelayaran vasco da gama


3) Alfonso d’ Albuquerque

alfonso d'alburqueque

Setelah beberapa lama menduduki Calcuta, orang Portugis sadar bahwa penghasil rempah-rempah bukan India. Ada tempat lain yang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Asia, yaitu Malaka. Oleh karena itu ekspedisi ke Timur dilanjutkan kembali.

Bagi Portugis, cara termudah menguasai perdagangan di sekitar Malaka adalah dengan merebut atau menguasai Malaka. Oleh karena itu, dari Calcuta, Portugis mengirimkan ekspedisi ke Malaka di bawah pimpinan Alfonso d’ Albuquerque. Ekspedisi d’ Albuquerque tersebut berhasil menaklukkan Malaka pada tahun 1511.


rute pelayaran alfonso de alburqueque

4) Pedro Álvares Cabral (sekitar 1467 atau 1468 – sekitar 1520) 

cabral
Cabral adalah seorang penjelajah, navigator, komandan militer dan bangsawan Portugis yang diakui sebagai penemu Brasil. Cabral melakukan eksplorasi substansial pertamanya di pesisir timur laut Amerika Selatan dan mengklaimnya untuk Portugal. Meskipun detail dari kehidupan awal Cabral tidak jelas, ia diketahui berasal dari sebuah keluarga bangsawan minor dan mendapatkan pendidikan yang baik. Ia dipilih menjadi kepala sebuah ekspedisi ke India pada 1500, setelah rute baru dibuka oleh Vasco da Gama di sekitaran Afrika. Tujuannya adalah mendapatkan kembali rempah-rempah berharga dan mendirikan hubungan dagang di India untuk menggantikan monopoli perdagangan rempah-rempah pada masa sebelumnya yang diambil alih oleh para pedagang Arab, Turki dan Italia. Meskipun ekspedisi sebelumnya dari Vasco da Gama ke India, atas rute laut-nya, merekam tanda-tanda barat tanah selatan Samudera Atlantik (pada 1497), Cabral diakui sebagai kapten pertama yang menyentuh empat benua, yang membuat ekspedisi pertama yang menyatukan Eropa, Afrika, Amerika, dan Asia.

rute pelayaran cabral

Pelayaran Orang-orang Spanyol

Berikut ini para penjelajah Spanyol yang melakukan pelayaran ke dunia Timur:

1) Christopher Columbus


columbus
Pada tanggal 3 Agustus 1492, dengan menggunakan tiga buah kapal yaitu Santa Maria, Nina, dan Pinta, Columbus mulai berlayar mencari sumber rempah-rempah di dunia Timur. Setelah berlayar lebih dari 2 bulan mengarungi Samudra Atlantik, sampailah Columbus di Pulau Guanahani yang terletak di Kepulauan Bahama, Karibia. Ia merasa telah sampai di Kepulauan Hindia Timur yang merupakan sumber rempah-rempah. Ia menamai penduduk asli di kawasan itu sebagai Indian. Selanjutnya Kepulauan Bahama dikenal sebagai Hindia Barat. Columbus bersama seorang penyelidik bernama Amerigo Vespucci antara tahun 1492 – 1504, berlayar terhitung 4 kali. Mereka menemukan benua baru yang diberi nama Amerika. Jadi penemu Benua Amerika adalah Christopher Columbus. Sejak Columbus menemukan benua Amerika, menyusul pelaut-pelaut Spanyol seperti Cortez dan Pizzaro. Cortez menduduki Mexico pada tahun 1519 dengan menaklukkan suku Indian yaitu Kerajaan Aztec dan suku Maya di Yucatan. Pizzaro, pada tahun 1530 menaklukkan kerajaan Indian di Peru yaitu suku Inca.

rute pelayaran columbus

2) Ferdinand Magelhaens (Magellan) dan Juan Sebastian

magellan
juan sebastian

Pada tanggal 10 Agustus 1519, Magelhaens berlayar ke Barat didampingi oleh Kapten Juan Sebastian del Cano (Sebastian del Cano) dan seorang penulis dari Italia yang bernama Pigafetta. Penulis inilah yang mengisahkan perjalanan Magelhaens-del Cano mengelilingi dunia yang membuktikan bahwa bumi itu bulat seperti bola. Pada tahun 1520, setelah menyeberangi Samudra Pasifik, sampailah rombongan Magelhaens di Kepulauan Massava. Kepulauan ini kemudian diberi nama Filipina, mengambil nama Raja Spanyol, Philips II. Dalam suatu pertempuran melawan orang Mactan, Magelhaens gugur (27 April 1521). Akibat peristiwa itu rombongan bergegas meninggalkan Filipina dipimpin oleh Sebastian del Cano, menuju Kepulauan Maluku. Magelhaens dianggap sebagai orang besar dalam dunia pelayaran karena menjadi orang yang pertama kali berhasil mengelilingi dunia. Raja Spanyol memberi hadiah sebuah tiruan bola bumi. Pada tiruan bola bumi itu dililitkan pita bertuliskan ‘Engkaulah yang pertama kali mengitari diriku’.

rute pelayaran magellan dan del cano
3) Amerigo Vespucci (lahir 9 Maret 1454 – meninggal 22 Februari 1515 pada umur 60 tahun)


amerigo vespucci
Nama Latin nya adalah Americus Vespucius. Ia merupakan salah seorang pelaut yang ikut dalam perjalanan Marco Polo. Ia juga seorang pedagang, penjelajah, dan pembuat peta dari Italia. Ia memegang peranan penting dalam penjelajahan pantai timur Amerika Selatan antara tahun 1499 dan 1502. Dalam perjalanannya yang kedua, ia dikenal luas sebagai orang Eropa pertama menyadari bahwa Amerika Selatan memanjang ke selatan lebih jauh daripada yang diperkirakan oleh orang Eropa saat itu, dan menyimpulkan bahwa itu bukanlah India, melainkan benua baru. Atas penemuannya itu namanya diabadikan menjadi nama benua amerika




rute pelayaran amerigo vespucci

5) Ferdinand Cortez

cortez

Cortez adalah pelaut yang dapat mencapai daerah Amerika Tengah pada tahun 1519. Ia berhasil menaklukkan orang-orang Indian suku Aztec di Meksiko dan suku Maya di Semenanjung Yucatan.









rute pelayaran cortez

6) Fransisco Pizzaro

Francisco-Pizarro-um1540.png
pizzaro
Francisco Pizarro adalah seorang conquistador (penakluk) yang dilahirkan di Trujillo, Spanyol pada sekitar 1475. Ia mengabdi di Italia dan bergabung dengan ekspedisi yang menemukan Samudera Pasifik (1513). Pada 1526 ia dan Diego de Almagro berlayar ke Peru, dan pada 1531 mulai penaklukan Kerajaan Inka. Ia membunuh raja Inka, Atahualpa, lantas mengkonsolidasikan kerajaan baru, mendirikan Lima (1535) dan kota-kota lainnya.







rute perjalanan pizzaro


Pelayaran orang-orang Inggris

1) Sir Francis Drake

drake



Pada tahun 1577 Drake berangkat berlayar dari Inggris ke arah Barat. Dalam pelayarannya, rombongan ini memborong rempah-rempah di Ternate. Setelah mendapatkan banyak rempah-rempah Drake pulang ke negerinya dan sampai di Inggris pada tahun 1580. Pelayaran Drake ini belum memiliki arti penting secara ekonomis dan politis.





rute pelayaran drake


2) Pilgrim Fathers

pilgrim fathers
Pada tahun 1607 rombongan yang menamakan diri Pilgrim Fathers melakukan pelayaran ke arah Barat. Kapal yang bernama May Flower berhasil membawa rombongan ini mendarat di Amerika Utara.







rute pelayaran pilgrim fathers

3) Sir James Lancester dan George Raymond

lancester

Pada pelayaran tahun 1591, Lancester berhasil mengadakan pelayaran sampai ke Aceh dan Penang, sampai di Inggris pada tahun 1594. Pada bulan Juni 1602, Lancester dan maskapai perdagangan Inggris (EIC) berhasil tiba di Aceh dan terus menuju Banten. Di Banten, dia mendapatkan izin dan mendirikan kantor dagang.







4) Sir Henry Middleton


middleton

Pada tahun 1604 pelayaran kedua EIC yang dipimpin Sir Henry Middleton berhasil mencapai Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda. Terjadi persaingan dengan VOC. Selama tahun 1611 - 1617, orang-orang Inggris mendirikan kantor dagang di Sukadana (Kalimantan Barat Daya), Makassar, Jayakarta, Jepara, Aceh, Pariaman, dan Jambi.








5) William Dampier



Pada tahun 1688, Dampier melakukan pelayaran dan berhasil mendarat di Australia. Ia terus melanjutkan pelayaran dengan menelusuri pantai ke arah Utara.









rute pelayaran dampier
6) James Cook

cook
Pada tahun 1770 Cook berhasil mendarat di pantai Timur Australia dan menjelajahi pantai Australia secara menyeluruh pada tahun 1771. Oleh karena itu, James Cook sering dikatakan sebagai penemu Benua Australia.









rute pelayaran cook

4) Matthew Flinders

flinders
Flinders berhasil mengelilingi Australia dan membuat peta Australia. Pada tahun 1789.











rute pelayaran flinders


Pelayaran Orang-orang Belanda

Biasanya para pedagang Belanda membeli dagangan rempah-rempah dari Portugis di pusat pasar Lisabon. Namun setelah Lisabon dikuasai Spanyol, Belanda mencari jalan menuju daerah penghasil rempah-rempah. Walaupun Portugis berusaha merahasiakan jalan ke pusat penghasil rempah-rempah, tetapi Belanda berhasil menyusul Portugis dan Spanyol.


Berikut ini beberapa pelaut Belanda yang melakukan penjelajahan ke dunia:

1) Barentz

barentz

Pada tahun 1594, Barentz mencari daerah Timur (Asia) melalui jalur lain yaitu ke Utara. Perjalanan Barentz terhambat karena air laut membeku sesampainya di Kutub Utara. Ia berhenti di sebuah pulau yang dikenal dengan nama Pulau Novaya Zemlya, kemudian memutuskan untuk kembali tetapi meninggal dalam perjalanan.







2) Cornelis de Houtman

houtman
Pada tahun 1595, de Houtman dengan empat buah kapal yang memuat 249 orang awak beserta 64 meriam, memimpin pelayaran mencari daerah asal rempah-rempah ke arah Timur mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Pada tahun 1596 Cornelis de Houtman bersama rombongan sampai di Indonesia dan mendarat di Banten.








3) Abel Tasman

tasman
Abel Tasman berlayar mencapai perairan di sebelah Tenggara Australia. Pada tahun 1642 ia menemukan sebuah pulau yang kemudian dikenal dengan nama Pulau Tasmania.










rute perjalaanan tasman

4) Willem Janz

janzoon
Janz berhasil mendarat di Teluk Carpentaria, Australia Utara pada tahun 1666.











rute pelayaran janz
Sources
http://www.berpendidikan.com/2015/06/18-tokoh-penjelajah-samudra-dari-eropa-portugis-spanyol-inggris-belanda.html
http://serbasejarah.blogspot.co.id/2011/05/penjelajahan-samudra-bangsa-eropa.html
https://www.academia.edu/5734150/PENJELAJAHAN_SAMUDRA
google images

Minggu, 03 April 2016

Antara Fatahillah dan Sunan Gunung Jati







Fatahillah dan Sunan Gunung Jati adalah tokoh pejuang pada zaman kerajaan islam sedang berkembang pesat di Indonesia. Beberapa ulasan yang mengatakan Fatahillah dan Sunan gunung Jati adalah orang yang sama. Apakah hal itu benar adanya? Mari kita analisis fakta yang ada. Dimulai dari biografi masing - masinhg tokoh.

Fatahillah

Fatahillah adalah tokoh yang dikenal mengusir Portugis dari Sunda Kelapa dan memberi nama "Jayakarta", yang kini menjadi kota Jakarta. Ia dikenal juga dengan nama Falatehan.

Ada beberapa pendapat tentang asal Fatahillah. Satu pendapat mengatakan ia berasal dari Pasai, Aceh Utara, yang kemudian bersamaan dengan datangnya Bangsa Portugis di Malaka ia pun lalu ke tanah Jawa, atau Demak tepatnya. Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa Fatahillah adalah putra dari raja Makkah (Arab) yang menikah dengan putri kerajaan Pajajaran. Pendapat lainnya lagi mengatakan Fatahillah dilahirkan pada tahun 1448 dari pasangan Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda, pembesar Mesir keturunan Bani Hasyim dari Palestina, dengan Nyai Rara Santang, putri dari raja Pajajaran, Raden Manah Rasa.

Namun sebenarnya, Fatahillah yang bernama lahir Fadilah Khan murni tidak berasal dari Nusantara. Beliau pernah ikut berperang bersama pasukan Turki untuk menduduki Konstantinopel. Setelah pendudukan Konstantinopel dan merubahnya menjadi Istambul, beliau diundang untuk bergabung untuk membesarkan Kesultanan Demak. Ia diundang agar bisa membawa para ahli pembuat meriam untuk bergabung dengan Kesultanan Demak untuk menghadapi Portugis. Tidak satupun kerajaan di Nusantara di masa itu yang memiliki teknologi pembuatan meriam.

Ada sumber sejarah yang mengatakan sebenarnya ia lahir di Asia Tengah (kemungkinan di Samarqand), menimba ilmu ke Baghdad, dan mengabdikan dirinya ke Kesultanan Turki, sebelum bergabung dengan Kesultanan Demak.


Fatahillah adalah seorang Panglima Perang Pasai, yang bernama asli Fadhlulah Khan, orang Portugis melafalkannya sebagai Falthehan. Ketika Pasai dan Malaka direbut Portugis, beliau hijrah ke tanah Jawa untuk memperkuat armada kesultanan-kesultanan Islam di Jawa (Demak, Cirebon dan Banten) setelah gugurnya Raden Abdul Qadir bin Yunus (Pati Unus, menantu Raden Patah Sultan Demak I).

Menurut Saleh Danasasmita sejarawan Sunda yang menulis sejarah Pajajaran dalam Bab Surawisesa, Fadhlullah Khan dinyatakan masih berkerabat dengan Walisongo, karena kakek buyut beliau Zainal Alam Barakat adalah adik dari Nurul Alam Amin (kakek Sunan Gunung Jati) dan kakak dari Ibrahim Zainal Akbar (ayahanda Sunan Ampel) yang semuanya adalah putra-putra Syekh Maulana Akbar dari Gujarat. Ia dinyatakan sebagai putra dari Mahdar Ibrahim bin Abdul Ghafur bin Barkah Zainal Alim atau Zainal Alam Barakat.

Beliau disebutkan pula sempat berguru kepada seorang ulama besar Aceh pada waktu itu, Syekh Abdul Rauf Singkel bin Ali al-Fansury atau lebih dikenal dengan sebutan Teungku Syiah Kuala. Dan ketika beliau menginjak dewasa, oleh sang Guru Fatahillah diperintahkan untuk pergi ke Makkah untuk memperdalam ilmu agamanya selama tiga tahun.

Sekembalinya dari Makkah, beliau mengetahui bahwa Bangsa Portugis telah menguasai Malaka, untuk itu beliau kemudian sempat memimpin pasukan Pasai menggempur pertahanan Portugis di Malaka pada tahun 1511. Namun, kemudian beliau datang ke Demak untuk meminta bantuan, dan tentu saja diterima dengan tangan terbuka oleh Sultan Trenggana, penguasa Kesultanan Demak pada waktu itu.

Ada 2 kemungkinan datangnya Fadhlullah Khan dari Pasai. Kemungkinan Pertama beliau sudah menjadi anak buah Pati Unus dan bergabung dengan pelarian Malaka ketika Pati Unus memimpin armada Islam tanah Jawa menyerang Malaka pada tahun 1513 dan 1521, tetapi beliau termasuk yang selamat dalam perang besar tahun 1521 (seperti Raden Abdullah putra Pati Unus), setelah Armada Gabungan kembali ke tanah Jawa, beliau diangkat menjadi pengganti Pati Unus sebagai Panglima Armada Islam Gabungan tanah Jawa dan dinikahkan oleh Sunan Gunung Jati dengan putri beliau, Ratu Ayu janda Pati Unus untuk memperkuat kekerabatan.

Kemungkinan ke 2 adalah, beliau tidak ikut perang Malaka pada tahun 1513 dan 1521, tapi sudah hijrah lebih dulu ke tanah Jawa setelah jatuhnya Pasai pada tahun 1512. 9 tahun kemudian beliau diangkat oleh Sunan Gunung Jati menggantikan Pati Unus yang gugur setelah dinikahkan dengan Ratu Ayu, putri Sunan Gunung Jati yang ditinggal Pati Unus.

Dari analisa tersebut di atas kemudian mengkompromikan 2 kemungkinan yakni setelah jatuhnya Malaka (1511) kemudian Pasai (1512), bisa dikatakan seluruh tokoh besar dan para Panglima Muslim dari Pasai dan Malaka yang selamat kemudian hijrah ke tanah Jawa sebagai satu-satunya basis Kerajaan Islam yang masih eksis (di Asia Tenggara) dan sangat aneh bila kemudian tidak ikut bergabung dengan Armada Islam tanah Jawa pimpinan Pati Unus dalam ekspedisi 1521 yang sangat besar, selain karena dendam yang belum terlampiaskan terhadap Portugis, juga para Tokoh dan Panglima Pasai dan Malaka (yang dalam pengasingan di tanah Jawa) bila tak ikut kewajiban Jihad pasti akan dikucilkan.

Di Demak dan Cirebon, Fadhullah Khan mendapat gelar sebagai Wong Agung Pasai, sedangkan di Banten beliau mendapat gelar Tubagus Pasai.

Ketika Pati Unus gugur dalam perang laut dahsyat untuk merebut kembali Malaka dari tangan Portugis, Fadhullah Khan diangkat oleh Sunan Gunung Jati menggantikan Pati Unus sebagai Panglima Armada Islam di tanah Jawa.

Kegagalan ekspedisi Malaka (1521) membuat kesultanan-kesultanan Islam di tanah Jawa mengambil sikap defensif dan memancing Portugis untuk datang. Sehingga Bulan Juni 1527, Portugis yang telah merasa di atas angin mencoba menerobos Sunda Kelapa, langsung diluluhlantakkan oleh armada Islam dibawah pimpinan Fatahillah, kemenangan besar ini kemudian dirayakan sebagai hari lahir Jayakarta dan kemudian disebut Jakarta. Fadhullah Khan atau Tubagus Pasai diberi gelar baru yaitu Fatahillah (yang berarti Kemenangan Allah SWT).

Fatahillah juga berperan sangat besar pada penaklukkan daerah Talaga sebuah negara kecil yang dikuasai oleh seorang raja Budha bernama Prabu Pacukuman. Kemudian kerajaan Galuh yang hendak meneruskan kebesaran Pajajaran lama, dengan rajanya yang bernama Prabu Cakraningrat dengan senopatinya yang terkenal yaitu Aria Kiban. Tetapi Galuh tak dapat membendung kekuatan Cirebon, akhirnya raja dan senopatinya tewas dalam peperangan itu.

Setelah kemenangan demi kemenangan diraih, Fadhullah Khan diangkat Sunan Gunung Jati sebagai Penasehat Kesultanan Cirebon, sedangkan kota Jayakarta diserahkan ke menantu Fadhullah Khan, yaitu Tubagus Angke. Setelah wafatnya Tubagus Angke, tampuk pemerintahan diserahkan kepada putra beliau yaitu Pangeran Jayakarta yang kemudian pada tahun 1619, karena kalah dalam konflik dengan VOC, meninggalkan Jayakarta yang sebelumnya dibumi hanguskan terlebih dahulu.

Fadhullah Khan kemudian menjadi pemegang jabatan/penjabat raja karena ketiga putra Syarif Hidayatullah yaitu Pangeran Pasarean, Pangeran Jayakelana dan Pangeran Bratakelana, meninggal sebelum sempat naik tahta. Sedangkan Pangeran Hasanudin telah naik tahta sebagai sultan Banten. Fadhullah Khan sendiri sebelumnya telah ditunjuk menjadi wakil sultan, saat Sunan Gunung Jati sibuk berdakwah. Dan ia juga ditunjuk sebagai pelindung Pangeran Dipati Carbon, putra Pangeran Pasarean yang sebelumnya akan diangkat menjadi pengganti Sunan Gunung Jati. Namun Pangeran Dipati Carbon juga meninggal sebelum sempat naik tahta.

Fadhullah Khan, setelah kematian Sunan Gunung Jati, hanya memerintah selama 2 tahun atas nama Pangeran Dipati Carbon sebelum kemudian meninggal pada tahun 1570, oleh karena itu namanya tidak disebut sebagai raja Cirebon dalam silsilah resmi raja-raja Cirebon, justru Pangeran Dipati Carbon yang disebut. Apalagi Fadhullah Khan hanya menantu dan sekedar penjabat raja.

Dari pernikahannya dengan Ratu Ayu, lahirlah Ratu Nawati Rarasa yang kemudian menikah dengan putra Pangeran Pasarean, Dipati Pakungja atau Dipati Ingkang Seda Ing Kemuning, yang kemudian memiliki anak bernama Pangeran Agung Pakung Raja, yang setelah wafatnya Sunan Gunung Jati menjadi penerus kepemimpinan di Cirebon.

Fadhullah Khan sebelum menikahi Ratu Ayu putri Sunan Gunung Jati yang menjadi janda akibat meninggalnya Pati Unus. Sebelumnya ia menikah dengan Ratu Pembayun putri Sultan Trenggana, yang juga menjadi janda dari Pangeran Jayakelana.

Sunan Gunung Jati

Dalam usia yang begitu muda Syarif Hidayatullah ditinggal mati oleh ayahnya. Ia ditunjuk untuk menggantikan kedudukannya sebagai Raja Mesir tapi anak yang masih berusia dua puluh tahun itu tidak mau. Dia dan ibunya bermaksud pulang ke tanah jawa berdakwah di Jawa Barat. Kedudukan ayahnya itu kemudian diberikan kepada adiknya yaitu Syarif Nurullah.

Sewaktu berada di negeri Mesir Syarif Hidayatullah berguru kepada beberapa ulam besar didaratan timur tengah. Dalam usia muda itu ilmunya sudah sangat banyak, maka ketika pulang ke tanah leluhurnya yaitu Jawa ia tidak merasa kesulitan melakukan dakwah.

Syarif Hidayatullah cucu Raja Pajajaran adalah seorang penyebar Islam di Jawa Barat yang kemudian disebut Sunan Gunung Jati. 

Syarif Hidayatullah dan ibunya Syarifah Muda’im datang ke negeri Caruban Larang Jawa Barat pada tahun 1475 sesudah mampir dahulu di Gujarat dan Pasai untuk menambah pengalaman. Kedua orang itu disambut gembira oleh Pangeran Cakrabuana dan keluarganya. Syekh Datuk Kahfi sudah wafat, guru Pangeran Cakrabuana dan Syarifah Muda’im itu dimakamkan di Pasambangan. Dengan alasan agar selalu dekat dengan makam gurunya. Syarifah Muda’im minta diizinkan tinggal di Pasambangan atau Gunung Jati.

Syarifah Muda’im dan puteranya Syarif Hidayatullah meneruskan usaha Syekh Datuk Lahfi. Sehingga kemudian hari Syarif Hidayatullah terkenal sebagai Sunan Gunung Jati. Tibalah saat yang ditentukan, pangeran Cakrabuana menikahkan anaknya yaitu Nyi Pakungwati dengan Syarif Hidayatullah. Selanjutnya yaitu pada tahun 1479 karena usia lanjut pangeran Cakrabuana menyerahkan kekuasaan negeri Caruban kepada Syarif Hidayatullah dengan gelar Susuhan yaitu orang yang dijunjung tinggi.

Disebutkan, pada tahun pertama pemerintahannya Syarif Hidayatullah berkunjung ke Pajajaran untuk mengunjungi kakeknya yaitu Prabu Siliwangi. Sang Prabu diajak masuk Islam kembali tetapi tidak mau. Meski Prabu Siliwangi tidak mau masuk Islam, dia tidak menghalangi cucunya menyiarkan agama Islam di wilayah Pajajaran.

Syarif Hidayatullah kemudian melanjutkan perjalanannya ke Serang. Penduduk Serang sudah ada yang masuk Islam dikarenakan banyaknya saudagar dari Arab dan Gujarat yang sering singgah ke tempat itu. Kedatangan Syarif Hidayatullah disambut baik oleh Adipati Banten. Bahkan Syarif Hidayatullah dijodohkan dengan puteri Adipati Banten yang bernama Nyi Kawungten. Dari perkawinannya inilah kemudian Syarif Hidayatullah dikaruniai dua orang putera yaitu Nyi Ratu Winaon dan Pangeran Sebakingking. Dalam menyebarkan agama Islam di tanah jawa, Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati tidak bekerja sendirian, beliau sering bermusyawarah dengan anggota para wali  lainnya di Masjid Demak. Bahkan disebutkan beliau juga membantu berdirinya Masjid Demak.

Dari pergaulannya dengan Sultan Demak dan para wali lainnya ini akhirnya Syarif Hidayatullah mendirikan Kesultanan Pakungwati (Cirebon) dan ia memploklamirkan diri sebagai raja yang pertama dengan gelar Sultan. Dengan berdirinya Kesultanan tersebut Cirebon tidak lagi mengirim upeti kepada Pajajaran yang biasanya disalurkan lewat Kadipaten Galuh.

Dengan bergabungnya prajurit dan perwira pilihan ke Cirebon maka makin bertambah besarlah pengaruh Kesultanan Cirebon. Daerah-daerah lain seperti: Surakanta, Japura, Wanagiri, Telaga dan lain-lain menyatakan diri menjadi wilayah Keslutanan Cirebon. Lebih-lebih dengan diperluasnya Pelabuhan Muara Jati, makin bertambah besarlah Kasultanan Cirebon. Banyak pedagang besar dari negeri asing datang menjalin persahabatan. Diantaranya dari negeri Tiongkok. Salah seorang keluarga istana Cirebon kawin dengan pembesar dari negeri Cina yang berkunjung ke Cirebon yaitu Ma Huan. Maka jalinan antara Cirebon dan negeri Cina makin erat.

Bahkan Sunan Gunung Jati pernah diundang ke negeri Cina dan menikah dengan putri Kaisar Cina bernama putri Ong Tien. Kaisar Cina pada saat itu dari dinasti Ming juga beragama Islam. Dengan pernikahan itu sang Kaisar ingin menjalin erat hubungan baik antara Cirebon dan negeri Cina, hal ini ternyata menguntungkan bangsa Cina untuk dimanfaatkan dalam dunia perdagangan.

Sesudah menikah dengan Sunan Gunung Jati, putri Ong Tien diganti namanya menjadi Nyi Ratu Rara Semanding. Kaisar ayah putri Ong Tien ini membekali puterinya dengan harta benda yang tidak sedikit. Sebagian besar barang-barang peninggalan putri Ong Tien yang dibawa dari negeri Cina itu sampai sekarang masih ada dan tersimpan di tempat yang aman. Istana dan Masjid Cirebon kemudian dihiasi lagi dengan motif-motif hiasan dinding dari negeri Cina.

Masjid Agung Sang Ciptarasa dibangun pada tahun 1980 atas prakarsa Nyi Ratu Pakungwati atau isteri Sunan Gunung Jati. Dari pembangunan mesjid itu melibatkan banyak pihak, diantaranya Wali Songo dan sejumlah tenaga ahli yang dikirim oleh Raden Patah. Dalam pembangunan itu Sunan Kalijaga mendapat penghormatan untuk mendirikan Soko Tatal sebagai lambang persatuan umat. Selesai membangun mesjid, diteruskan dengan membangun jalan raya yang menghubungkan Cirebon dengan daerah-daerah Kadipaten lainnya untuk memperluas pengembangan Islam diseluruh tanah pasundan. Prabu Siliwangi hanya bisa menahan diri atas perkembangan wilayah Cirebon yang semakin luas itu. Bahkan wilayah Pajajaran sendiri sudah semakin terhimpit.

Pada tahun 1511 M
alaka diduduki oleh bangsa Portugis. Selanjutnya mereka ingin memperluas kekuasaannya ke pulau jawa. Pelabuhan sunda kelapa yang jadi incaran mereka untuk menancapkan kuku penjajahan. Demak Bintoro tahu bahaya besar yang mengancam kepulauan nusantara. Oleh karena itu Raden Patah mengirim adipati Unus untuk menyerang Portugis di Malaka. Ada salah seorang pejuang Malaka yang ikut ke tanah jawa yaitu Fatahillah. Ia bermaksud meneruskan perjuangannya di tanah jawa dan dimasa Sultan Trenggana ia diangkat menjadi panglima perang.

Pengalamannya bertempur di Malaka membuatnya mengerti titik-titik lemah tentara dan siasat Portugis. Itu sebabnya dia dapat memberi komando dengan tepat dan setiap serangan Demak-Cirebon selalu membawa hasil gemilang. Akhirnya Portugis dan Pajajaran kalah, Portugis kembali ke Malaka, sedang tentara Pajajaran cerai berai tak menentuk arahnya.

Selanjutnya Fatahillah ditugaskan mengamankan Banten dari gangguan para pemberontak yaitu sisa-sisa pasukan Pajajaran. Usaha ini tidak menemui kesulitan karena Fatahillah dibantu putra Sunan Gunung Jati yang bernama Pangeran Sebakingking. 

Sekitar tahun 1479, Sunan Gunung Jati pergi ke daratan Cina dan tinggal didaerah Nan King. Di sana ia digelari dengan sebutan Maulana Insanul Kamil.

Daratan Cina sejak lama dikenal sebagai gudangnya ilmu pengobatan, maka disanalah Sunan Gunung Jati juga berdakwah dengan jalan memanfaatkan ilmu pengobatan. Beliau menguasai ilmu pengobatan tradisional. Disamping itu , pada setiap gerakan fisik dari ibadah Sholat sebenarnya merupakan gerakan ringan dari terapi pijat atau akupuntur, terutama bila seseorang mau mendirikan Sholat dengan baik, benar lengkap dengan amalan sunah dan tuma’ninahnya. Dengan mengajak masyarakat Cina agar tidak makan daging babi yang mengandung cacing pita, dan giat mendirikan sholat lima waktu, maka orang yang berobat kepada Sunan Gunung Jati banyak yang sembuh sehingga nama Gunung Jati menjadi terkenal di seluruh daratan Cina.

Di negeri naga itu Sunan Gunung Jati berkenalan dengan Jenderal Ceng Ho dan sekretaris kerajaan bernama Ma Huan, serta Feis Hsin, ketiga orang ini sudah masuk Islam. Pada suatu ketika Sunan Gunung Jati berkunjung ke hadapan kaisar Hong Gie, pengganti kaisar Yung Lo dengan puteri kaisar yang bernama Ong Tien. Menurut versi lain yang mirip sebuah legenda, sebenarnya kedatangan Sunan Gunung Jati di negeri Cina adalah karena tidak sengaja. Pada suatu malam, beliau hendak melaksanakan sholat tahajjud. Beliau hendak sholat di rumah tetapi tidak khusu’ lalu beliau sholat di masjid, di masjid juga belum khusu’. Beliau heran padahal bagi para wali, sholat tahajjud itu adalah kewajiban yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Kemudian Sunan Gunung Jati sholat diatas perahu dengan khusu’. Bahkan dapat tidur dengan nyenyak setelah sholat dan berdo’a.

Ketika beliau terbangun beliau merasa kaget. Daratan pulau jawa tidak nampak lagi. Tanpa sepengetahuannya beliau telah dihanyutkan ombak hingga sampai ke negeri Cina. Di negeri Cina beliau membuka praktek pengobatan. Penduduk Cina yang ingin berobat disuruhnya melaksanakan sholat. 

Dua orang puteri kaisar disuruh maju. Seorang diantara mereka sudah bersuami dan sedang hamil muda atau baru dua bulan. Sedang yang seorang lagi masih perawan namun perutnya diganjal dengan bantal sehingga nampak seperti orang hamil. Sementara yang benar-benar hamil perutnya masih kelihatan kecil sehingga nampak seperti orang yang belum hamil. "Hai tabib asing, mana diantara putriku yang hamil? Tanya kaisar."

Sunan Gunung Jati diam sejenak. Ia berdoa kepada Tuhan.

"Hai orang asing mengapa kau diam? Cepat kau jawab!" Teriak kaisar Cina.

"Dia!". Jawab Sunan Gunung Jati sembari menunjuk putri Ong Tien yang masih Perawan. Kaisar tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban itu. Demikiann pula seluruh balairung istana kaisar.

Namun kemudian tawa mereka terhenti, karena puteri Ong Tien menjerit keras sembari memegangi perutya.

"Ayah! Saya benar-benar hamil."

Maka gemparlah seisi istana. Ternyata bantal di perut Ong Tien telah lenyap entah kemana. Sementara perut putri cantik itu benar-benar membesar seperti orang hamil.

Kaisar menjadi murka. Sunan Gunung Jati diusir dari daratan Cina. Sunan Gunung Jati menurut, hari itu juga ia kembali pulau ke pulau jawa. Namun putri Ong Tien ternyata terlanjur jatuh cinta kepada Sunan Gunung Jati maka dia minta kepada ayahnya agar diperbolehkan menyusul Sunan Gunung Jati ke Pulau Jawa.

Kaisar Hong Gie akhirnya mengijinkan putrinya menyusul Sunan Gunung Jati ke pulau Jawa. Putri Ong Tien dibekali harta benda dan barang-barang berharga lainnya seperti bokor, guci emas dan permata. Putri cantik itu dikawal oleh tiga orang pembesar kerajaan yaitu Pai Li bang seorang menteri negara. Lie Guan Chang dan Lie Guan Hien. Pai Li Bang adalah salah seorang murid Sunan Gunung Jati tatkala beliau berdakwah di Cina.

Dalam pelayarannya ke Pulau jawa, mereka singgah di kadipaten Sriwijaya. Begitu mereka datang para penduduk menyambutnya dengan meriah sekali. Mereka merasa heran.

"Ada apa ini?" Pai Li Bang bertanya kepada tetua masyarakat Sriwijaya.

Tetua masyarakat balik bertanya. "Siapa yang bernama Pai Li Bang?"

"Saya sendiri," jawab Pai Li Bang.

Sontak Pai Li Bang digotong penduduk diatas tandu. Dielu-elukan sebagai pemimpin besar. Dia dibawa ke istana Kadipaten Sriwijaya.

Setelah duduk dikursi Adipati, Pai Li Bang bertanya, "sebenarnya apa yang terjadi?"

Tetua masyarakat itu menerangkan. Bahwa adipati Ario Damar selaku pemegang kekuasaan Sriwijaya telah meninggal dunia. Penduduk merasa bingung mencari penggantinya, karena putera Ario Damar sudah menetap di Pulau Jawa. Yaitu Raden Fatah dan Raden Hasan.

Dalam kebingungan itulah muncul Sunan Gunung Jati, beliau berpesan bahwa sebentar lagi akan datang rombongan muridnya dari negeri Cina, namanya Pai Li Bang. Muridnya itulah yang pantas menjadi pengganti Ario Damar. Sebab muridnya itu adalah seorang menteri negara di negeri Cina.

Setelah berpesan begitu Sunan Gunung Jati meneruskan pelayarannya ke pulau jawa. Pai Li Bang memang muridnya. Dia semakin kagum dengan gurunya yang ternyata mengetahui sebelum kejadian, tahu kalau dia bakal menyusul ke Pulau jawa. Pai Li Bang tidak menolak keinginan gurunya, dia bersedia menjadi adipati Sriwijaya. Dalam pemerintahannya Sriwijaya maju pesat sebagai kadipaten yang paling makmur dan aman. Setelah Pai Li Bang meninggal dunia maka nama kadipaten Sriwijaya diganti menjadi nama kadipaten Pai Li Bang, dalam perkembangannya karena proses pengucapan lidah orang Sriwijaya maka lama kelamaan kadipaten itu lebih dikenal dengan sebutan Palembang hingga sekarang.

Sementara itu putri Ong Tien meneruskan pelayarannya hingga ke Pulau jawa. Sampai di Cirebon dia mencari Sunan Gunung Jati, tapi Sunan Gunung Jati sedang berada di Luragung. Putri itupun menyusulnya. Pernikahan antara puteri Ong Tien denga Sunan Gunung Jati terjadi pada tahun 1481, tapi sayang pada tahun 1485 putri Ong Tien meninggal dunia. 

Dilihat dari biografi kedua tokoh sudah jelas bahwa kedua tokoh diatas adalah orang yang berbeda. Banyak sekali fakta yang mendukung bahwa kedua orang ini adalah orang yang berbeda dan hanya sedikit yang mendukung kesamaan kedua orang tersebut. Jadi jangan tertipu dengan google images yaa..


keyword sunan gunung jati




keyword fatahillah
  

Sources
http://pustaka-s.blogspot.com/2015/07/fatahillah-fadhullah-khan.html
http://kisah-kisahwalisongo.blogspot.co.id/2012/01/sunan-gunung-jati.html

Sabtu, 02 April 2016

Kolonialisme dan Imperialisme. Apa sih?





Kolonialisme dan imperialisme. Bukan hal yang asing di dengar bukan? Apalagi jika anda belajar sejarah tentang Indonesia. Tapi apakah anda tahu kolonialisme dan imperialisme itu apa?

Kolonialisme berasal dari kata colunus ( colonia ) yang bermakna satu usaha untuk untuk mengembangkan kekuasaan satu negara diluar lokasi negara tersebut. Jadi Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya, seringkali untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga kerja, dan pasar wilayah tersebut. Istilah ini juga menunjuk kepada suatu himpunan keyakinan yang digunakan untuk melegitimasikan atau mempromosikan sistem ini, terutama kepercayaan bahwa moral dari pengkoloni lebih hebat ketimbang yang dikolonikan.

Lain halnya dengan imperialisme. Imperialisme berasal dari kata Latin “imperare” yang artinya “memerintah”. Hak untuk memerintah (imperare) disebut “imperium”. Orang yang diberi hak itu (diberi imperium) disebut “imperator”. Yang lazimnya diberi imperium itu ialah raja, dan karena itu lambat-laun raja disebut imperator dan kerajaannya (ialah daerah dimana imperiumnya berlaku) disebut imperium. Pada zaman dahulu kebesaran seorang raja diukur menurut luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang disebut imperialisme oleh orang-orang sekarang`

Imperialisme ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya. “Menguasai” disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi, asal saja dengan paksaan. Imperium disini tidak perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi dapat berupa daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri.

Sepintas kedua kata tersebut seperti sinonim yang memiliki arti sama. Apakah benar? Apakah beda antara imperialisme dan kolonialisme ? Imperialisme ialah politik yang dijalankan mengenai seluruh imperium, sedangkan kolonialisme ialah politik yang dijalankan mengenai suatu koloni, sesuatu bagian dari imperium jika imperium itu merupakan gabungan jajahan-jajahan.

Apasaja bentuk - bentuk kolonialisme dan imperialisme?

Macam-macam kolonialisme

1.Koloni domisili : penduduk suatu negara menduduki daerah koloni (asimilasi dan pendudukan)

2.Koloni libensraum : terjadi ledakan penduduk di negara induk, sehingga sejumlah orang mencari ruang hidup di wilayah baru

3.Koloni deportasi : daerah koloni digunakan untuk menempatkan tahanan politik

4.Koloni eksploitasi : daerah koloni dieksploitasi SDA dan SDM-nya untuk keuntungan financial


5.Koloni defensi : daerah koloni berupa pulau-pulau untuk kepentingan pertahanan

6.Koloni netral : pendudukan sebuah wilayah untuk tempat tinggal tanpa ada pretense lain.


Macam-macam Imperialisme

Lazimnya imperialisme dibagi menjadi dua:

a. Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism). Inti dari imperialisme kuno adalah semboyan gold, gospel, and glory (kekayaan, penyebaran agama dan kejayaan). Suatu negara merebut negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan dan menambah kejayaannya. Imperialisme ini berlangsung sebelum revolusi industri dan dipelopori oleh Spanyol dan Portugal.

b. Imperialisme Modern (Modern Imperialism). Inti dari imperialisme modern ialah kemajuan ekonomi. Imperialisme modern timbul sesudah revolusi industri. Industri besar-besaran (akibat revolusi industri) membutuhkan bahan mentah yang banyak dan pasar yang luas. Mereka mencari jajahan untuk dijadikan sumber bahan mentah dan pasar bagi hasil-hasil industri, kemudian juga sebagai tempat penanaman modal bagi kapital surplus.

Pembagian imperialisme dalam imperialisme kuno dan imperialisme modern ini didasakan pada soal untuk apa si imperialis merebut orang lain.

Jika mendasarkan pendangan kita pada sektor apa yang ingin direbut si imperialis, maka kita akan mendapatkan pembagian macam imperialisme yang lain, yaitu:

a. Imperialisme politik. Si imperialis hendak mengusai segala-galanya dari suatu negara lain. Negara yang direbutnya itu merupakan jajahan dalam arti yang sesungguhnya. Bentuk imperialisme politik ini tidak umum ditemui pada zaman modern karena pada zaman modern paham nasionalisme sudah berkembang. Imperialisme politik ini biasanya bersembunyi dalam bentuk protectorate dan mandate.

b. Imperialisme Ekonomi. Si imperialis hendak menguasai hanya ekonominya saja dari suatu negara lain. Jika sesuatu negara tidak mungkin dapat dikuasai dengan jalan imperialisme politik, maka negara itu masih dapat dikuasai juga jika ekonomi negara itu dapat dikuasai si imperialis. Imperialisme ekonomi inilah yang sekarang sangat disukai oleh negara-negara imperialis untuk menggantikan imperialisme politik.

c. Imperialisme Kebudayaan. Si imperialis hendak menguasai jiwa (de geest, the mind) dari suatu negara lain. Dalam kebudayaan terletak jiwa dari suatu bangsa. Jika kebudayaannya dapat diubah, berubahlah jiwa dari bangsa itu. Si imperialis hendak melenyapkan kebudayaan dari suatu bangsa dan menggantikannya dengan kebudayaan si imperialis, hingga jiwa bangsa jajahan itu menjadi sama atau menjadi satu dengan jiwa si penjajah. Menguasai jiwa suatu bangsa berarti mengusai segala-galanya dari bangsa itu. Imperialisme kebudayaan ini adalah imperialisme yang sangat berbahaya, karena masuknya gampang, tidak terasa oleh yang akan dijajah dan jika berhasil sukar sekali bangsa yang dijajah dapat membebaskan diri kembali, bahkan mungkin tidak sanggup lagi membebaskan diri.

d. Imperialisme Militer (Military Imperialism). Si imperialis hendak menguasai kedudukan militer dari suatu negara. Ini dijalankan untuk menjamin keselamatan si imperialis untuk kepentingan agresif atau ekonomi. Tidak perlu seluruh negara diduduki sebagai jajahan, cukup jika tempat-tempat yang strategis dari suatu negara berarti menguasai pula seluruh negara dengan ancaman militer.

sources:
https://rktugas.wordpress.com/2009/03/12/macam-kolonialisme/
http://ilmusosial.net/perbedaan-kolonialisme-dan-imperialisme.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Imperialisme

Tradisi Malam Satu Suro

Satu Suro adalah hari pertama dalam kalender Jawa di bulan Sura atau Suro di mana bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender hijriyah, karena Kalender jawa yang diterbitkan Sultan Agung mengacu penanggalan Hijriyah (Islam).

Satu suro biasanya diperingati pada malam hari setelah magrib pada hari sebelum tangal satu biasanya disebut malam satu suro, hal ini karena pergantian hari Jawa dimulai pada saat matahari terbenam dari hari sebelumnya, bukan pada tengah malam.

Satu Suro memiliki banyak pandangan dalam masyarakat Jawa, hari ini dianggap kramat terlebih bila jatuh pada jumat legi. Untuk sebagian masyarakat pada malam satu suro dilarang untuk ke mana-mana kecuali untuk berdoa ataupun melakukan ibadah lain.

Sebagai orang keturunan jawa, saya pernah menyaksikan beberapa tradisi yang dilakukan orang - orang jawa pada malam satu Suro. Salah satunya adalah "Ngumbah keris Malam satu Suro". Ritual ini adalah tradisi mencuci/membersihkan keris pusaka bagi orang yang memilikinya. Dalam tradisi masyarakat Jawa, ngumbah keris menjadi sesuatu kegiatan spiritual cukup sakral. Kenapa tiap malam satu Suro kebanyakan orang Jawa atau para kolektor pusaka selalu mencuci keris miliknya? Karena 1 Muharram adalah malam penuh keramat, malam penuh dengan kekuatan magis. Karena pusaka-pusaka itu juga dikeramatkan, makanya perlu dirituali di malam 1 Suro, agar kekuatan gaibnya bertambah, menurut mereka. Kegiatan ini dilakukan oleh keluarga kerajaan keraton Surakarta. Saya pernah menyaksikannya saat liburan. Banyak orang yang mengikuti acara tersebut. Berbeda dari tradisi diatas, setelah di cuci keris keluarga keraton akan diarak mengelilingi alun - alun. Orang - orang berebut mengambil bunga sisa mencuci keris yang berjatuhan saat keris diarak keliling alun - alun.



pengarakan keris




Ada pula tradisi "Kirab kerbau bule". Kirab Kebo Bule ini merupakan ritual Keraton Kasunanan Surakarta. Kirab Kebo Bule ini juga digelar setiap malam satu Suro, di mana sekawanan kerbau (kebo) yang dipercaya keramat, yaitu Kebo Bule Kiai Slamet. Konon kerbau ini bukan sembarang kerbau.
Dalam buku Babad Solo karya Raden Mas (RM) Said, leluhur kebo bule adalah hewan klangenan atau kesayangan Paku Buwono II. Maka dari itu, kebo bule ini dianggap sebagai pusaka keraton. Adapun kirab itu sendiri berlangsung tengah malam, tergantung ‘kemauan’ dari kebo Kyai Slamet.
Uniknya, dalam kirab ini, orang-orang sekitar Keraton akan berjalan mengikuti kirab. Mereka saling berebut dan berusaha menyentuh tubuh kebo bule. Tak cukup menyentuh, bahkan orang-orang tersebut terus berjalan di belakang kerbau, menunggu sekawanan kebo bule buang kotoran. Bila kotoran jatuh, mereka saling berebut mendapatkannya. Orang-orang itu beranggapan bahwa kotoran tersebut sebagai tradisi ngalap berkah, atau mencari berkah Kiai Slamet.


Kirab kebo bule


Tradisi itulah yang berkembang di daerah Surakarta. Daerah tempat ayah dan ibuku berasal. Tradisi diatas memang berselimutkan setipis islam di dalamnya. mengenai konsep kalender yang menggunakan penanggalan islam, juga bacaan bacaan yang digunakan selama upacara berlangsung. Berisi sholawat ada, pujian terhadap Allah pun ada, tapi pada akhirnya tetap saja syirik.
Budaya baik dijaga, budaya kurang baik perbaiki.
Untuk islam Indonesia lebih baik.

sources
http://duniabaca.com/inilah-ritual-ritual-yang-digelar-setiap-malam-satu-suro.html
google images

Peninggalan Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia





Kebudayaan Hindu-Budha adalah salah satu kebudayaan yang memengaruhi kebudayaan Indonesia sekarang. Kebudayaan ini seperti dijelaskan pada artikelnya dibawa dari India menuju Indonesia. Apa yang menjadi bukti kebudayaan ini berkembang di Indonesoa? Berikut bukti - bukti peninggalan kebudayaan hindu - budha di Indonesia.

Diawali dari peninggalan berupa seni aksara dan sastra. Seni aksara dan sastra yang ditinggalkan dapat berupa kitab, buku,atau prasasti.
Pertama, prasasti. Kata prasasti berasal dari bahasa Sanskerta, dengan arti sebenarnya adalah "pujian". Namun kemudian dianggap sebagai "piagam, maklumat, surat keputusan, undang-undang atau tulisan". Di kalangan arkeolog prasasti disebut inskripsi, sementara di kalangan orang awam disebut batu bertulis atau batu bersurat.

Meskipun berarti "pujian", tidak semua prasasti mengandung puji-pujian (kepada raja). Sebagian besar prasasti diketahui memuat keputusan mengenai penetapan sebuah desa atau daerah menjadi sima atau daerah perdikan. Sima adalah tanah yang diberikan oleh raja atau penguasa kepada masyarakat yang dianggap berjasa. Karena itu keberadaan tanah sima dilindungi oleh kerajaan. Berikut beberapa prasasti peninggalan kebudayaan hindu-budha :

a. Prasasti Kerajaan Tarumanegara antara lain Ciaruteun, Kebun Kopi, Tugu, Lebak, Jambu, Muara Cianten, dan Pasir Awi yang semuanya ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta.

prasasti ciaruteun
b. Prasasti di Sumatra Selatan antara lain Kedukan Bukit, Talang Tuo, Kota Kapur, Karang Berahi, dan Telaga Batu. Prasasti ini menggunakan bahasa Melayu dan huruf Pallawa, yang dipahat dan ditulis sekitar abad ke-7 pada masa Kerajaan Sriwijaya. Prasasti yang ditemukan tersebut antara lain berisi tentang peraturan kerajaan dan sanksi apabila melakukan pelanggaran, serta puji-pujian untuk kebesaran dan kemakmuran raja. Selain kelima prasasti tadi, juga ditemukan Prasasti Nalanda yang berisi tentang keturunan Dinasti Syailendra, silsilah Raja Balaputradewa, dan persahabatan dengan Kerajaan India.
prasasti talang tuo

c. Prasasti Muara Kaman, di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Prasasti ini ditulis sekitar tahun 400 M, berisi tentang sejarah Kerajaan Kutai.

d. Prasasti Canggal tahun 732 M, di dekat Magelang. Berisi tentang Kerajaan Mataram Hindu dengan Raja Sanjaya.

e. Prasasti di Kediri sekitar Sungai Brantas, Jawa Timur, antara lain Prasasti Padlegan, Palah, dan Panumbungan. Prasasti ini merupakan peninggalan Kerajaan Kediri.

f. Prasasti Dinoyo tahun 760 M, dekat Malang. Prasasti ini berisi tentang sebuah kerajaan yang berpusat di Kanyuruhan.

g. Prasasti Kalasan tahun 778 M, dekat Jogjakarta, memuat tentang Kerajaan Mataram Hindu yang dipimpin Raja Rakai Panangkaran.

h. Prasasti Kedu tahun 907 M, berisi tentang Kerajaan Mataram Hindu yang dipimpin Raja Balitung.

i. Prasati Adityawarman, ditemukan di daerah Batusangkar. Prasasti ini memakai bahasa Melayu Kuno bercampur dengan bahasa Sanskerta.

j. Prasasti Mulawarman, ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Prasasti ini merupakan peninggalan Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur.

Selain prasasti - prasasti diatas ada pula Yupa. Yupa adalah prasasti yang dituliskan pada tiang batu. Awalnya, yupa digunakan untuk mengikat kurban, baik hewan maupun manusia yang akan dipersembahkan kepada dewa.

Yupa ditemukan di Kalimantan Timur, pada abad ke-5 yang berisi tentang kisah seorang raja bernama Mulawarman.

Seni aksara dan sastra yang akan dibahas selanjutnya adalah kitab. Pada zaman kerajaan Hindu-Buddha berkembang di Indonesia, kebudayaan dan kesusastraan juga mengalami kemajuan. Karya-karya sastra peninggalan sejarah tersebut berupa cerita tertulis yang dikarang oleh para pujangga. Beberapa karya sastra di antaranya berupa kitab-kitab berikut ini :

a. Kitab Cilpa Sastra, merupakan peninggalan Kerajaan Syailendra yang berisi dasar-dasar pokok membuat candi.

b. Kitab Arjuna Wiwaha, ditulis oleh Mpu Kanwa pada tahun 1030. Kitab ini merupakan peninggalan dari Kerajaan Kediri yang berisi tentang perjuangan Airlangga dalam mempertahankan Kerajaan Kediri.

c. Kitab Smaradahana dikarang oleh Mpu Darmaja, pada masa pemerintahan Raja Kameswara I, Kediri.

d. Kitab Bharatayuda dikarang oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh, pada masa pemerintahan Raja Jayabaya, Kediri.

e. Kitab Krisnayana ditulis oleh Mpu Triyana.

f. Kitab Hariwangsa ditulis oleh Mpu Panuluh.

g. Kitab Negara Kertagama, ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Kitab ini merupakan sumber sejarah Kerajaan Singasari dan Majapahit. Di dalam kitab ini muncul istilah Pancasila.

kitab negarakretagama

h. Kitab Sutasoma, ditulis oleh Mpu Tantular. Kitab ini berisi tentang hukum dan dijadikan dasar hukum di Kerajaan Majapahit. Dalam kitab ini menekankan prinsip keadilan dan tidak membedakan rakyat biasa dengan bangsawan. Jadi siapapun yang melanggar aturan atau undang-undang harus mendapat hukuman yang sesuai.

kitab sutasoma

Peninggalan yang akan dibahas selanjutnya adalah peninggalan seni rupa dan ukir. Seni rupa dan ukir yang akan dibahas pertama adalah arca dan patung. Patung adalah tiruan bentuk orang atau hewan yang dibuat dengan bahan batu, kayu, dan lain-lain ,sedangkan arca adalah patung yang dibuat dengan tujuan utama sebagai media keagamaan, yaitu sarana dalam memuja tuhan atau dewa-dewinya. Berikut  beberapa peninggalan kebudayaan hindu - budha yang berupa arca dan patung :

1) Patung Bercorak Hindu

Patung bercorak Hindu biasanya berwujud dewa-dewi, raja, dan mahluk mistik seperti makara. Patung raja biasanya tidak ditampilkan sebagaimana adanya melainkan menyerupai dewa atau dewi tertentu yang diidentikkan dengan raja bersangkutan, misalnya:

(a) Patung dewa-dewi, misalnya Trimurti dan Durga. Pada patung Trimurti, patung Siwa biasanya tampak lebih dominan. Dewa ini ditampilkan dalam beragai wujud antara ain mahaguru, mahakala, dan bhairawa;

(b) Patung Airlangga (Medang Kamulan) dalam wujud Wisnu sedang menunggang burung Garuda;

(c) Patung Ken Dedes dalam wujud Dewi Pajnaparamita;

arca ken dedes

(d) Patung Kertanegara dalam wujud Joko Dolok dan Amoghapasya;

(e) Patung Kertarajasa (Raden Wijaya) dalam wujud Dewa Siwa;

(f) Arca Dwarapala atau Batara Kala dalam wujud raksasa memegang gada.

2) Patung Bercorak Budha

Umumnya patung bercorak Budha berwujud Sang Budha dalam berbagai posisi, meski ada juga sejumlah patung Bodhisattva. Patung Sang Budha tampil dalam berbagai posisi dengan sikap tangan (mudra) menghadap arah mata angin tertentu. Sikap tangan Sang Buddha tersebut mengandung makna tersendiri, yaitu:

(a) Arca Aksobhya dengan sikap bumisparca-mudra yaitu sikap tangan menyentuh bumi sebagai saksi. Arca menghadap ke timur.

(b) Arca Ratnasambhawa dengan sikap wara-mudra, yaitu sikap tangan memberi anugerah. Arca menghadap selatan.

(c) Arca Amithaba dengan sikap dhyana-mudra, sikap tangan bersemadi. Arca menghadap ke barat.

(d) Arca Amogashidi, sikap abhaya-mudra, sikap tangan menenteramkan. Arca menghadap utara.

(e) Arca Wairicana, sikap dharmacaraka-mudra, sikap tangan memutar rodadharma. Arca tersembunyi dalam stupa.

Beberapa patung bercorak budha antara lain `:

a. Patung Gajah Mada
Patung ini dibuat untuk mengenang jasa-jasa Patih Gajahmada dalam mempersatukan Nusantara di bawah Majapahit. Pada saat diangkat menjadi Mangkubumi atau Perdana Menteri Majapahit, Gajah Mada mengucapkan sumpah yang bernama “Sumpah Palapa”.

b. Patung Buddha
Ditemukan di Bukit Siguntang, Palembang pada abad ke-2. Patung Buddha merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya sebagai bukti bahwa agama Buddha berkembang dengan baik. Selain itu terdapat juga patung Buddha di Candi Mendut.

Seni rupa dan ukir juga dapat berupa reief. Relief adalah pahatan yang dipahat di badan candi. Misalnya relief candi borobudur yang merupakan relief tentang riwayat Sang Budha. Riwayat ini dikenal dengan Karma Wibangga yang dipahatkan dalam salah satu dinding Studa Borobudur.

Selanjutnya adalah peninggalan berupa seni bangunan. Seni bangunan yang diwariskan antara lain :

1. Percandian
Candi adalah istilah dalam Bahasa Indonesia yang merujuk kepada sebuah bangunan keagamaan tempat ibadah peninggalan purbakala yang berasal dari peradaban Hindu-Buddha. Bangunan ini digunakan sebagai tempat pemujaan dewa-dewi ataupun memuliakan Buddha. Beberapa candi peninggalan hindu - budha antara lain :
candi borobudur


a. Borobudur (Budha)
Dusun/desa : Bumisegoro, Borobudur
Nama asli : Bhumisambharabudhara (Sanskerta:"sepuluh tingkatan kebajikan bodhisatwa", berdasarkan prasasti Tri Tepusan)
Nama lain :Jinalaya (berdasarkan prasasti Karangtengah), Budur (berdasarkan Nagarakretagama)

candi mendut


b. Mendut (budha)
Dusun/desa : Mendut, Mungkid
Nama asli : Venuvana (Sanskerta: "hutan bambu" berdasarkan prasasti Karangtengah)









c. Prambanan (hindu)
Dusun/desa : Prambanan
Nama asli : Shivagrha (Sanskerta:"rumah Siwa", berdasarkan prasasti Siwagrha)
Nama lain : Rara Jonggrang (legenda setempat)

d.  Penataran (hindu)
Dusun/desa : Penataran, Nglegok
Nama asli : Palah (Nagarakretagama)

e. dan lain - lain

2. Pemandian
pemandian pada masa majapahit

3. Keraton

4. Makam

Peninggalan selanjutnya adalah peninggalan sistem kemasyarakatan. Pada masa hindu dikenal sistem kasta. Sistem kasta merupakan penggolongan masyarakat berdasarkan tingkat atau derajat orang yang bersangkutan. Sistem Kasta ini muncul dalam masyarakat Indonesia setelah ada hubungan dengan India. Terdapat 4 kasta, yaitu:

1. Kasta Brahmana
2. Ksatria
3. Weisya
4. Sudra

Tetapi sistem ini hanya dipakai oleh penganut agama hindu saja.

Peninggalan lainnya adalah filsafat dan sistem kepercayaan. Kepercayaan asli bangsa Indonesia adalah animisme dan dinamisme. Percaya adanya kehidupan sesudah mati, yakni sebagai roh halus. Kehidupan roh halus memiliki kekuatan maka roh nenek moyang dipuja. Masuknya pengaruh India tidak menyebabkan pemujaan terhadap roh nenek moyang hilang. Hal ini dapat dilihat dari fungsi candi. Fungsi candi di India sebagai tempat pemujaan. Di Indonesia, selain sebagai tempat pemujaan, candi juga berfungsi sebagai makam raja dan untuk menyimpan abu jenazah raja yang telah wafat.

Peninggalan lainnya adalah sistem pemerintahan. Pengaruh India di Indonesia dalam sistem pemerintahan adalah adanya sistem pemerintahan secara sederhana. Setelah pengaruh India masuk, kedudukan pemimpin tersebut diubah menjadi raja serta wilayahnya disebut kerajaan. Rajanya dinobatkan dengan melalui upacara Abhiseka, biasanya namanya ditambah "warman". Contoh: di kerajaan Kutai, Taruma, dan sebagainya.

Peninggalan terakhir adalah peninggalan tradisi. Tradisi adalah kebiasaan nenek moyang yang masih dijalankan oleh masyarakat saat ini. Tradisi agama Hindu banyak ditemukan di daerah Bali karena penduduk Bali sebagian besar beragama Hindu. Tradisi agama Hindu yang berkembang di Bali, antara lain:

a. Upacara nelubulanin ketika bayi berumur 3 bulan.
b. Upacara potong gigi (mapandes).
c. Upacara pembakaran mayat yang disebut Ngaben. Dalam tradisi Ngaben, jenazah dibakar beserta sejumlah benda berharga yang dimiliki orang yang dibakar.
d. Ziarah, yaitu mengunjungi makam orang suci dan tempat suci leluhur seperti candi.

Kurang lebih hal - hal diatas adalah peninggalan hindu - budha yang ada di Indonesia. Banyak bukan? Tak lain budaya kita banyak yang terpengaruh budaya hindu - budha.

Sources :

https://prezi.com/nlmp2if_jemi/hasil-hasil-peninggalan-pada-masa-hindu-budha-di-indonesia/
http://www.cpuik.com/2012/12/peninggalan-sejarah-hindu-dan-buddha.html
http://www.ipapedia.web.id/2015/03/benda-peninggalan-bersejarah-pada-masa.html?m=0