Hakko Ichiu (八紘一宇 Hakkō Ichiu, Delapan Penjuru
Dunia Di Bawah Satu Atap) adalah slogan persaudaraan universal yang digunakan
Jepang untuk menciptakan Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya dalam
Perang Dunia II. Slogan ini berasal dari kalimat "掩八紘而爲宇"
dalam Nihon Shoki jilid 3 bab Kaisar Jimmu yang berarti "seluruh negeri
bagaikan sebuah rumah".
Hakko I Chiu mengajarkan agar
dunia di bentuk menjadi keluarga besar di pimpin oleh bangsa jepang.
Dalam kamus
besar bahasa Jepang zaman sekarang, Hakko Ichiu dijelaskan sebagai "slogan yang dipakai untuk pembenaran
agresiJepang ke luar negeri selama Perang Dunia II.".
Heibonsha
World Encyclopedia menjelaskannya sebagai "stereotipe
ultranasionalisme berupa doktrin bangsa sendiri sebagai ras tertinggi dan
doktrin supremasi untuk melakukan opresi dan aneksasi terhadap bangsa lain yang
diperluas hingga agresi oleh negara dan militer untuk mencapai tujuan tersebut,
serta gerakan/ide untuk peng-ortodoks-an, penyatuan, dan mobilisasi
rakyat."
Doktrin
Hakko I Chiu awalnya merupakan paham yang berkembang di agama Shinto. Para
pendeta Shinto mendoktrin umatnya dengan Hakko I chiu.
Monumen batu bertuliskan Hakko Ichiu (kiri) dan Buun Chōkyū (kanan), arti: Peruntungan Abadi dalam Peperangan |
Menurut agama
Shinto hakko ichiu diperintahkan
oleh jimu tenno (tenno pertama
kurang lebih 660 SM) sebagai dewa kepada bangsa jepang untuk membentuk
kekeluargaan yang meliputi seluruh dunia. Hakko ichiu di anggap sebagai titah
dewa yang harus dilaksanakan.
Hakko
ichiu menerangkan bahwa
bangsa jepang merupakan keluarga yang sah sedangkan bangsa-bangsa lain tidak
karena itu boleh memperlakukannya dengan sewenang-wenang sebagai keluarga yang
sah, jepang berhak atas seluruh dunia agar dunia
dapat disusun sebagai satu kekeluargaan.
Sejak restorasi meiji (1868), agama shinto dijadikan agama
negara dan mendapat kedudukan istimewa dalam pemerintahan. Pejabat-pejabat
shinto mendapat kedudukan penting dalam kabinet, dan doktrin-doktrin yang
didasarkan pada shinto dipropagandakan oleh pemerintah. Isi hakko ichiu dimodifikasi agar
sesuai dengan kebutuhan pada masa itu . Isi hakko ichiu sebagai berikut:
“Jepang adalah
pusat dunia dan kaisar sebagai pemimpinnya. Kaisar adalah dewa di dunia yang
mendapat kedewaannya dari amaterasu omikami langsung. Kami (dewa), melindungi
jepang dengan segala kekuatannya hal ini menjadikan jepang suprior, lebih kuat,
istimewa dibanding negara lain di dunia semua hal tesebut adalah dasar dari
kodushugisa (jalan kekaisaran) sehingga jepang memiliki misi suci untuk
menjadikan dunia sebagai satu keluarga dengan jepang sebagai pemimpin.
Agama Shinto memiliki kelebihan tersendiri, yakni dapat
menarik hati golongan atas karena kekolotan mereka, dan dapat menarik hati
golongan bawah karena tahayul mereka. Itulah sebabnya agama shinto sering
digunakan sebagai alat politik.
Hakko Ichiu
dipakai Kekaisaran Jepang sebagai kebijakan nasional mulai dari Perang
Tiongkok-Jepang Kedua hingga Perang Dunia II. Pada 26 Juli 1940, Kabinet II
Perdana Menteri Konoe Fumimaro menetapkan Doktrin Kebijakan Dasar Nasional
(Kihon Kokusaku Yōkō) yang berisi keputusan mendirikan Kawasan Kemakmuran
Bersama Asia Timur Raya. Tujuan dasar dari Doktrin Kebijakan Dasar Nasional adalah
"Mewujudkan perdamaian dunia sesuai
dengan semangat agung pendirian negara, yakni delapan penjuru dunia di bawah
satu atap sebagai kebijakan nasional Kekaisaran Jepang, dan sebagai langkah
awal, pertama, menjadikan Kekaisaran Jepang sebagai inti persatuan yang kuat
antara Jepang-Manchuria-Tiongkok untuk fondasi pendirian tatanan baru Asia
Timur Raya."
Slogan Hakko Ichiu dipakai sebagai "semangat pendirian negara" di kalangan para penerbang |
Di berbagai
daerah di Jepang, Hakko Ichiu dipakai sebagai salah satu slogan untuk
mewujudkan tatanan baru Asia Timur. Di Tokyo dibentuk Chōkoku Hōkōtai (Perkumpulan Pelayan Pendirian Negara) sebagai
organisasi pelatihan dan penyuluhan konsep Hakko Ichiu, dan struktur pemerintah
kota dimasukkan ke dalam struktur militer.
Pada masa
pendudukan Jepang di Indonesia diadakan pelatihan guru di Jakarta untuk
mengindoktrinasi mereka dengan Hakko Ichiu. Para peserta pelatihan diambil dari
tiap-tiap daerah/kabupaten.
hakko ichiu monument |
Pada masa kapitalis Jepang, paham ini dilarang berkembang Berdasarkan memorandum yang dikeluarkan Komandan Tertinggi Sekutu tentang "penghapusan sponsor pemerintah, dukungan, pelestarian, pengawasan, dan penyebaran Shinto agama negara", slogan-slogan yang berkaitan dengan nasionalisme radikal, militerisme, dan Shinto agama negara dilarang untuk dipakai lagi.
sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Hakko_Ichiu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar