Minggu, 31 Juli 2016

Japanese Table Manner, Kentalnya Tradisi dalam Keluarga Jepang




Jepang merupakan negara yang terkenal memiliki tradisi budaya yang kental. Baik di kota maupun desa tradisi Jepang tetap terasa. Tradisi ini bagaikan ruh dalam keluarga di Jepang.

Kali ini saya mendapat tugas untuk mencari fakta unik tentang Jepang. Sebagai penyuka makanan saya kali ini akan mebahas tentang  tata cara makan sehari hari orang Jepang.

Mengambil sumpit
Ketika akan menikmati makanan Jepang, sebaiknya tidak lebih dahulu memegang sumpit sebelum mengambil mangkuk nasi. Biasanya seseorang suka memainkan sumpit sebelum makanan datang. Hal tersebut adalah salah. Ambillah mangkuk terlebih dahulu letakaan mangkuk baru mengambil sumpit.

  • Bagaimana cara menggunakan sumpit?
Perhatikan gambar dibawah ini

  • Bagaimana adab menggunakan sumpit?
  1. Jangan menusuk sumpit ke makanan.
  2. Gunakan sumpit untuk mengambil makanan yang di hidangkan
  3. Letakkan sumpit di samping piring atua tempat yang di sediakan
  4. Jangan menggunakan sumpit untuk menunjuk sesuatu atau seseorang karena hal tersebut dianggap kurang sopan
  5. Jika ingin saling berbagi makanan, sebaiknya jangan menerima makanan
adab sumpit lainnya
Gunakan “tezara” untuk menadah makanan
Saat makan dan makanan yang diambil berjatuhan biasanya seseorang akan mengambilnya dengan tangan. Hal ini sebaiknya dihindari. Dalam budaya Jepang sebaiknya gunakan tezara atau piring tangan saat sedang menyuap makanan untuk menghidari makanan jatuh ke meja atau mengotori pakaian.

Mencampur wasabi
Kebiasaan yang sering dilakukan saat menyantap makanan Jepang salah satunya adalah mencampur wasabi dengan kecap asin. Cara ini ternyata salah. Sebaiknya letakkan wasabi dan kecap asin ditempat tepisah. Menyantapnya letakkan wasabi diatas makanan lalu kemudian celupkan kedalam kecap.
wasabi

Mengangkat makanan
Saat mengangkat makanan untuk disantap usahakan tidak mengangkat makanan terlalu tinggi. Sebaiknya sejajar dengan mulut, selain agar mudah disantap mengangkat makanan dengan sumpit sejajar dengan mata juga tidak sesuai etiket.

Meletakkan sumpit
Satu lagi hal yang kerap dilakukan setelah menikmati makanan Jepang. Meletakkan sumpit diatas mangkuk setelah makan, Sebenar itu cara yang salah. Cara meletakkan sumpit yang baik disebut hashioki.

Setelah makan letakkan sumpit dalam pembungkus sumpit. Bila tidak ada letakkan sumpit di sisi nampan makanan seperti bentuk semula.


other guide
Gambar diatas merupakan etika makan lainnyamenurut kebiasaan orang Jepang. Berikut penjelasannya :


  1. Ucapkan "itadakimasu" sesaat sebelum makan sebagai bentuk rasa syukur telah diberi makanan
  2. Jangan menuang isi gelas mu sendiri! Tuangkan minuman untuk orang di sekitarmu
  3. Minumlah sup dengan menyeruputnya dari mangkuk
  4. Jangan memakan sushi dengan membaginya
  5. Saat menyelupkan sushi pada saus, pastikan hanya bagian daging yang terkena saus
  6. Jangan mencampur wasabi dengan saus
  7. Jangan mengangkat makanan terlalu tinggi
  8. Habiskan makananmu hingga titik darah penghabisan (hah) wkwk
  9. Ucapkan "Gochisosama deshita" setelah makan, itu artinya anda berterima kasih untuk makannannya.

Sederhana bukan? Namun tetap memberikan kesan kekentalan tradisi yang ada di dalamnya. Sebagai “orang Indonesia” sebaiknya kita juga mengikuti tata cara makan yang ada di Indonesia. Makan menggunakan tangan misalnya heheheh.

sumber : 
http://www.slideshare.net/vitriani_01jrs/etiket-jamuan-makan-di-jepang
www.finedininglovers.com
google.com


Sabtu, 30 Juli 2016

Doktrin Pembawa Perang, Hakko Ichiu







Hakko Ichiu (八紘一宇 Hakkō Ichiu, Delapan Penjuru Dunia Di Bawah Satu Atap) adalah slogan persaudaraan universal yang digunakan Jepang untuk menciptakan Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya dalam Perang Dunia II. Slogan ini berasal dari kalimat "掩八紘而爲宇" dalam Nihon Shoki jilid 3 bab Kaisar Jimmu yang berarti "seluruh negeri bagaikan sebuah rumah". Hakko I Chiu  mengajarkan agar dunia di bentuk menjadi keluarga besar di pimpin oleh bangsa jepang.

Dalam kamus besar bahasa Jepang zaman sekarang, Hakko Ichiu dijelaskan sebagai "slogan yang dipakai untuk pembenaran agresiJepang ke luar negeri selama Perang Dunia II.".
Heibonsha World Encyclopedia menjelaskannya sebagai "stereotipe ultranasionalisme berupa doktrin bangsa sendiri sebagai ras tertinggi dan doktrin supremasi untuk melakukan opresi dan aneksasi terhadap bangsa lain yang diperluas hingga agresi oleh negara dan militer untuk mencapai tujuan tersebut, serta gerakan/ide untuk peng-ortodoks-an, penyatuan, dan mobilisasi rakyat."

Doktrin Hakko I Chiu awalnya merupakan paham yang berkembang di agama Shinto. Para pendeta Shinto mendoktrin umatnya dengan Hakko I chiu.

Monumen batu bertuliskan Hakko Ichiu (kiri) dan Buun Chōkyū (kanan), arti: Peruntungan Abadi dalam Peperangan

Menurut agama Shinto hakko ichiu  diperintahkan oleh jimu tenno (tenno pertama kurang lebih 660 SM) sebagai dewa kepada bangsa jepang untuk membentuk kekeluargaan yang meliputi seluruh dunia. Hakko ichiu di anggap sebagai titah dewa yang harus dilaksanakan.

Hakko ichiu menerangkan bahwa bangsa jepang merupakan keluarga yang sah sedangkan bangsa-bangsa lain tidak karena itu boleh memperlakukannya dengan sewenang-wenang sebagai keluarga yang sah,  jepang berhak atas seluruh dunia agar dunia dapat disusun sebagai satu kekeluargaan.
Sejak restorasi meiji (1868), agama shinto dijadikan agama negara dan mendapat kedudukan istimewa dalam pemerintahan. Pejabat-pejabat shinto mendapat kedudukan penting dalam kabinet, dan doktrin-doktrin yang didasarkan pada shinto dipropagandakan oleh pemerintah. Isi hakko ichiu dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan pada masa itu . Isi hakko ichiu sebagai berikut:
            Jepang adalah pusat dunia dan kaisar sebagai pemimpinnya. Kaisar adalah dewa di dunia yang mendapat kedewaannya dari amaterasu omikami langsung. Kami (dewa), melindungi jepang dengan segala kekuatannya hal ini menjadikan jepang suprior, lebih kuat, istimewa dibanding negara lain di dunia semua hal tesebut adalah dasar dari kodushugisa (jalan kekaisaran) sehingga jepang memiliki misi suci untuk menjadikan dunia sebagai satu keluarga dengan jepang sebagai pemimpin.

Agama Shinto memiliki kelebihan tersendiri, yakni dapat menarik hati golongan atas karena kekolotan mereka, dan dapat menarik hati golongan bawah karena tahayul mereka. Itulah sebabnya agama shinto sering digunakan sebagai alat politik.

Hakko Ichiu dipakai Kekaisaran Jepang sebagai kebijakan nasional mulai dari Perang Tiongkok-Jepang Kedua hingga Perang Dunia II. Pada 26 Juli 1940, Kabinet II Perdana Menteri Konoe Fumimaro menetapkan Doktrin Kebijakan Dasar Nasional (Kihon Kokusaku Yōkō) yang berisi keputusan mendirikan Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Tujuan dasar dari Doktrin Kebijakan Dasar Nasional adalah "Mewujudkan perdamaian dunia sesuai dengan semangat agung pendirian negara, yakni delapan penjuru dunia di bawah satu atap sebagai kebijakan nasional Kekaisaran Jepang, dan sebagai langkah awal, pertama, menjadikan Kekaisaran Jepang sebagai inti persatuan yang kuat antara Jepang-Manchuria-Tiongkok untuk fondasi pendirian tatanan baru Asia Timur Raya."

Slogan Hakko Ichiu dipakai sebagai "semangat pendirian negara" di kalangan para penerbang

Di berbagai daerah di Jepang, Hakko Ichiu dipakai sebagai salah satu slogan untuk mewujudkan tatanan baru Asia Timur. Di Tokyo dibentuk Chōkoku Hōkōtai (Perkumpulan Pelayan Pendirian Negara) sebagai organisasi pelatihan dan penyuluhan konsep Hakko Ichiu, dan struktur pemerintah kota dimasukkan ke dalam struktur militer.


Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia diadakan pelatihan guru di Jakarta untuk mengindoktrinasi mereka dengan Hakko Ichiu. Para peserta pelatihan diambil dari tiap-tiap daerah/kabupaten.

hakko ichiu monument

Pada masa kapitalis Jepang, paham ini dilarang berkembang Berdasarkan memorandum yang dikeluarkan Komandan Tertinggi Sekutu tentang "penghapusan sponsor pemerintah, dukungan, pelestarian, pengawasan, dan penyebaran Shinto agama negara", slogan-slogan yang berkaitan dengan nasionalisme radikal, militerisme, dan Shinto agama negara dilarang untuk dipakai lagi.

sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Hakko_Ichiu

Jumat, 29 Juli 2016

Dampak Positif dan Negatif Pendudukan Jepang





Pada tahun 1942-1945 Indonesia berada di bawah pendudukan Jepang. 3 tahun. Singkat  bukan? Dibandingkan dengan bangsa Belanda 3 tahun bukanlah apa-apa. Apa dampak yang ditimbulkan Jepang di Indonesia? Apakah sesuai dengan waktu ia menjajah? Dampak manakah yang lebih besar, Jepang atau Belanda? Berikut merupakan dampak-dampak pendudukan Jepang di Indonesia.

Dampak Positif

Bidang Politik

  Ø  Melarang penggunaan Bahasa Belanda dan memperbolehkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar.
Pada masa Belanda Bahasa Indonesia dilarang dipakai sehari – hari. Bahasa Belanda merupakan satu satunya Bahasa yang boleh dipakai. Di sekolah anak pribumi juga diajar menggunakan Bahasa Belanda.
  
  Ø  Jepang membentuk badan persiapan kemerdekaan Indonesia, yaitu BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia / Dokuritsu Junbi Cosakai) dan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia / Dokuritsi Junbi Inkai) . Dengan kemunculan badan persiapan ini, munculah ide Pancasila.
Jepang menjanjikan kemerdekaan pada bangsa Indonesia yang diucapkan oleh PM Tojo dalam kunjungannya ke Indonesia pada September 1943, sedangkan Belanda tidak pernah sekalipun membahas hal ini dengan bangsa Indonesia.
  
  Ø  Mendukung semangat Anti-Belanda, sehingga secara tidak langsung Jepang ikut mendukung semangat jiwa nasionalisme Indonesia.

Tujuan utama pemerintah Jepang mendukung hal ini adalah untuk menghapuskan seluruh pengaruh Barat dan menggalang masyarakat agar memihak Jepang.
  
  Ø  Memberi kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk ikut serta dalam pemerintahan politik.
Pada zaman Belanda yang duduk di pemerintahan adalah orang Belanda. Sekalipun ada pribumi, pribumi berada pada jabatan yang rendah dan pribumi harus ikut semua perintah Belanda.

Bidang Ekonomi
  
  Ø  Didirikannya koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama.

  Ø  Diperkenalkannya sistem baru bagi pertanian yaitu line system. Sistem ini akan memberikan pengaturan bercocok tanam yang efisien sehingga akan meningkatkan produksi pangan.

Bidang Sosial
  
  Ø  Mulai berkembangnya tradisi kerja bakti massal melalui kinrohosi.
  
  Ø  Munculnya sikap persatuan dan kesatuan dalam mengusir penjajah di Indonesia.
  
  Ø  Bangsa Indonesia mengalami berbagai pembaharuan akibat didikkan Jepang yang menumbuhkan kesadaran dan keyakinan yang tinggi akan harga dirinya.
  
  Ø  Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu Tonarigami atau Rukun Tetangga (RT), desa dengan Ku, kecamatan dengan So, kawedanan dengan Gu,  kotapraja dengan Syi, kabupaten dengan Ken, dan karesidenan dengan Syu.

Bidang Budaya
  
  Ø  Jepang mendirikan Keimin Bunka Shidosho (Pusat Kebudayaan) tanggal 1 April 1943 di Jakarta. Lembaga ini mewadahi aktivitas kebudayaan Indonesia.

pusat kebudayaan jepang




  
  
  Ø  Pembentukan Persatuan Aktris Film Indonesia (PERSAFI) yang bertujuan mendorong aktris-aktris profesional dan amatir Indonesia untuk bereksperimen dengan mengubah lakon terjemahan bahasa asing ke Bahasa Indonesia.

Bidang Pendidikan

  Ø  Dalam pendidikan diperkenalkannya sistem Nippon Sentris dan diperkenalkannya kegiatan upacara dalam sekolah.
  
  Ø  Mendirikan sekolah seperti SD 6 tahun, SLTP/SMP 9 tahun dan SLTA/SMA.

Bidang Birokrasi dan Militer

  Ø  Jepang memberikan pelatihan militer-semimiliter kepada pemuda Indonesia dan mempersenjatai pemuda demi keperluan perang Jepang. Seperti mengikutsertakan pemuda ke organisasi keibodan, heiho, suisintai dan sebagainya.
  
  Ø  Peninggalan peralatan militer dan infrastruktur perang milik Jepang yang dapat digunakan sebagai modal untuk mempertahankan kemerdekaan. Setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu, bangak peralatan militer Jepang yang kemudian dikuasai oleh pemuda Indonesia


Dampak Negatif Pendudukan Jepang


Bidang Politik
  
  Ø  Dilarangnya kegiatan politik dan dibubarkannya organisasi politik yang ada.
  
  Ø  Dilarangnya segala jenis rapat dan kegiatan politik.

Bidang Ekonomi
  
  Ø  Jepang mengeksploitasi SDA dan SDM untuk kepentingan perang.
  
  Ø  Jepang mengmbil secara paksa makanan, pakaian dan pembekalan lainnya dari rakyat Indonesia tanpa kompensasi.
  
  Ø  Terjadinya inflasi dan krisis ekonomi yang sangat menyengsarakan rakyat.
  
  Ø  Terputusnya hubungan antar daerah akibat dari self sufficiency.
  
  Ø  Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang sehingga seluruh potensi SDA dan bahan mentah lainnya digunakan untuk mendukung industri perang.
  
  Ø  Penerapan sanksi yang berat oleh Jepang dengan menerapkan sistem ekonomi secara ketat.
  
  Ø  Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki (memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan menunjang kegiatan perang).

Bidang Sosial
  
  Ø  Adanya praktik perbudakan wanita (yugun ianfu). Banyak wanita muda Indonesia yang digunakan sebagai wanita penghibur bagi perang Jepang.

jugun ianfu
  
  Ø  Kegiatan romusha yang menyengsarakan dan memiskinkan rakyat.

Romusha [pada zaman belada dilakukan pula dengan nama kerja rodi]
  
  Ø  Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang independent dan pengawasan berada di bawah pengawasan Jepang.
  
  Ø  Terjadinya kondisi yang parah dan maraknya tindak kriminal seperti perampokan, pemerkosaan dan lain-lain.

Bidang Pendidikan
  
  Ø  Banyak guru-guru yang dipekerjakan sebagai pejabat pada masa itu yang menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam.

Bidang Birokrasi dan Militer

  
  Ø  Pelanggaran HAM yang dilakukan oleh tentara Jepang karena menghukum keras orang-orang yang menyimpang/menentang dari Jepang.

      Dampak yang ditimbulkan Jepang tak kalah besar dengan Belanda. Bahkan beberapa orang yang mengatakan 350 tahun Belanda lebih baik dari 3 tahun Jepang. Romusha adalah titik terparah pendudukan Jepang. Jepang dapat membangun infrastruktur yang di bangun dalam waktu yang lama oleh Belanda dengan berkali kali lebih cepat. Korban yang berjatuhan lebih banyak. Kita sebagai generasi muda hendaknya melajutkan perjuangan pahlawan kita di masa lalu. Kenyamanan kita saat ini dibayar mahal dengan tetesan darah dan keringat bangsa Indonesia di masa lalu.

Kamis, 28 Juli 2016

Kamikaze, Pasukan Jihad Versi Jepang


Foto terakhir sebelum menuju medan perang




Kamikaze (神風). Kata kamikaze dalam bahasa Jepang secara harafiah berarti "angin dewa”. Kamikaze merupakan nama angin topan dalam legenda yang disebut-sebut telah menyelamatkan Jepang dari invasi Mongol pada tahun 1281. Saat armada Mongol di bawah pimpinan Kublai Khan menyerang Jepang di tahun 1274 disapu oleh angin taifun dan memaksanya mundur. Pada tahun 1281 armada kembali menyerang dengan pasukan yang lebih besar, namun taifun kembali muncul dan memporak-porandakan armada Mongol memaksa mereka untuk mundur. Oleh para samurai angin yang menyelematkan Jepang tersebut disebut kamikaze, mitos dikatakan dewa petir Raijin dan dewa angin Fuujin yang menciptakan taifun tersebut.

Dalam Bahasa Inggris kamikaze merujuk pada serangan bunuh diri yang dilakukan awak pesawat Jepang pada akhir kampanye Pasifik Perang Dunia II terhadap kapal-kapal laut di pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawai.

serangan kamikaze ke pearl harbour


Kamikaze secarai istilah merupakan bunuh diri pilot pesawat dengan melakukan serangan bunuh diri kepada musuh. Yang mana pilot akan menjadi bagian “angin ilahi” untuk yang akan menyapu pasukan musuh. Kamikaze dimaksudkan untuk menciptakan keajaiban yang akan memutarbalik kondisi perang. Dimulai pada periode perang dunia kedua dalam propaganda nasionalis Jepang bagi pilot pesawat untuk melakukan serangan bunuh diri kepada musuh. Skadron udara bunuh diri ini disebut shinpū tokubetsu kōgeki tai . Ide melakukan Kamikaze Ide ini dicetuskan oleh Vice Admira Kimpei Teraoka (Kepala staf komandan Angkatan Laut Jepang di Filipina). Ide ini kemudian direalisasikan oleh Vice Admiral Takejiro Onishi yang kemudian dikenal sebagai Bapak Kamikaze. Awal pembentukannya karena saat itu Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang berpangkalan di Manila diberi tugas membantu kapal Jepang yang akan mencoba menghancurkan pasukan Sekutu di Leyte Gulf. Akan tetapi karena Armada Udara ke-1 Jepang pada waktu itu hanya mempunyai 40 pesawat. Misi ini dianggap mustahil pada saat itu, maka Komandan Armada Udara ke-1yaitu Vice Admiral Takijiro Onishi memutuskan membentuk suatu kesatuan serangan bunuh diri yaitu Special Attack Air Force Kamikaze yang terdiri dari pilot-pilot berani mati. 

Pilot-pilot kamikaze dilatih lebih keras dan berat disbanding pilot lainnya. Banyak kasus trainee yang dipukul tongkat bambu atau pemukul baseball bahkan hajaran dari instruktur. Mereka berlatih di tengah musim dingin, terbang di tengah badai salju berketinggian 1500 kaki. Tak sedikit pilot yang mengalami gangguan psikologis.

Ada empat kesatuan unit serangan Kamikaze yang pertama ini yaitu :
1. Unit Shikishima
2. Unit Yamato
3. Unit Asahi
4. Unit Yamazakura.

Nama-nama ini di ambil dari sebuah puisi patriotik yang di buat oleh sarjana klasik Jepang, Motoori Norinaga.yang bunyinya:

Jika seseorang bertanya tentang Yamato orang Jepang jiwa Shikishima kota di Jepang , Itu adalah bunga yamazakura bunga buah ceri gunung bahwa ialah fragrantdi Asahi Matahari Terbit.

Saat akan berangkat untuk berperang, para pilot berdoa dahulu di Kuil dan pelataran Istana Kekaisaran Jepang, memohon kesuksesan misi mereka. Kebanyakan  orang tua para prajurit mengunjungi putra mereka saat misi mereka sudah dekat. Umumnya, sebelum mengucapkan perpisahan, sayonara, para orang tua menerima berbagai macam tanda mata dari putranya. Biasanya juga diiringi oleh surat. Salah satu pilot kamikaze yaitu Fujio Wakamatsu yang saat itu berusia 19 tahun mengirimkan surat terakhirnya untuk ibunya.

Demikian isi suratnya: "Dear Ibu, Tak ada yang bisa diucapkan sekarang. Saya akan pergi menaklukkan misi ini dengan senyum untuk terakhir kali dan berbakti untukmu. Tolong ingat, saya tidak menangis namun punya permintaan kalau bisa sediakan kue bola buat saya setelah saya pergi."

Surat Fujio Wakamatsu untuk ibunya


Serangan ini, Melibatkan sekitar 1.465 pesawat, Menciptakan kekacauan yang cukup besar tetapi menjelang akhir pertempuran, sedikitnya 21 kapal AS berhasil ditenggelamkan oleh Kamikaze.

Menurut data pemerintah Jepang telah mengerahkan 2.525 Buah pesawat terbang yang digunakan dalam misi kamikaze, dan angkatan udara jepang telah mengorbankan 1.387 pilot terbaiknya untuk digunakan dalam misi yang sama ( Misi kamikaze-Red ). Menurut pengumuman resmi pihak militer Jepang untuk melakukan misi menengelamkan 81 kapal dan merusakkan 195 buah kapal perusak ( Destroyer ) milik pasukan sekutu pihak militer Jepang telah kehilangan hampir 80% dari kekuatan armada tempurnya. Akan tetapi, Pihak Sekutu menyatakan bahwa Jepang mengerahkan Sekitar 2.800 Pilot Kamikaze yang menengelamkan 34 kapal Angkatan Laut, merusakkan 368 orang lain, membunuh 4.900 awak kapal, dan melukai di atas 4.800 orang pasukan sekutu. Sekitar 20% dari jumlah kapal yang dimiliki pasukan sekutu tenggelam oleh serangan yang dilancarkan pilot kamikaze milik armada perang Jepang saat itu. Perbedaan ini menimbulkan pertanyaan. Manakah pihak yang benar?

salah satu pilot kamikaze
Disamping itu semangat pilot-pilot kamikaze dapat dibilang mirip dengan semangat jihad pada diri kaum muslimin. Perbendaanya terletak pada apa yang dijadikan tujuan. Kamikaze bertujuan untuk negara dan juga dewa sedang kaum muslimin untuk Allah swt. Pasukan kamikaze saja yang hanya di janjikan kemakmuran bangsanya dengan siap sedia bersedia mati demi negaranya. Sebagai kaum muslimin yang dijanjikan surga oleh Allah swt hendaknya kita lebih lagi dalam membela islam. Layaknya para sahabat pada zaman Nabi saw. Jihad yang dimaksud bukanlah jihad seperti bom bunuh diri atau hal lain yang merugikan umat, tetapi pada hal bermanfaat seperti membela negara, membela orang yang teraniaya dan banyak hal lain. Untuk saya yang notabennya seorang pelajar juga mungkin anda, belajar merupakan jalan jihad yang paling mudah. Semangat berjihad kawan!
sumber : Id.wikipedia.org/kamikazefalahluqmanulhakiem.wordpress.comhttp://ilmuelit.blogspot.co.id/2012/05/adat-bunuh-diri-jepang-seppuku-harakiri.html http://kbbi.web.id/kamikaze