1. Teori
Evolusi Charles Darwin
Dalam teori ini menurut Darwin aneka spesies
makhluk hidup tidak diciptakan secara terpisah oleh Tuhan, tetapi berasal dari
nenek moyang yang sama dan menjadi berbeda satu sama lain akibat kondisi alam.
Darwin berpendapat kalau manusia itu berasal dari monyet sebagai nenek
moyangnya, Menurut mereka, selama proses evolusi yang diperkirakan berawal 4-5
juta tahun lalu, terdapat beberapa “bentuk transisi” antara manusia modern dan
nenek moyangnya. Menurutnya sekenario yang sepenuhnya ini, terdapat 4 kategori
dasar:
o
Australopithecus
(kera dari selatan), evolusionis menyatakan bahwa Australopithecus memiliki anatomi kera. Akan tetapi mereka berjalan dengan tegap seperti manusia
o
Homo
habilis
o
Homo
erectus
Homo sapiens (mendekati bentuk manusia) Secara
khusus diciptakan spesies baru pengganti spesies yang punah. Spesies-spesies
tersebut berevolusi dari pendahuluannya yang tidak tersingkir bahwa spesies
yang hidup sekarang ini berasal dari spesies-spesies yang hidup di masa-masa
silam yang mengalami evolusi melalui seleksi alam.
Darwin mengatakan bahwa manusia itu berasal
dari monyet yang mengalami evolusi karena adanya seleksi alam, teori darwin ini
sangat bertentangan dengan teori penciptaan yakni teori ini mengatakan bahwa
evolusi manusia itu berasal dari sang pencipta, itu banyak di tantang oleh para
ilmuwan salah satu contohnya yaitu:
o
Francis crik, seorang evolusionis molekuler, pemenang hadiah nobel mengakuai bahwa
molekul yang begitu rumit tidak mungkin muncul dengan sendirinya secara
tiba-tiba karena kebetulan sebagai hasil dari proses evolusi. Teori darwin juga
bertentangan dengan agama karena menyimpang dari ajaran agama, atau
kepercayaan-kepercayaan lain menyebabkan ilmu evolusi sulit berkembang.
Alasan
darwin manusia mirip kera yaitu:
o Mata menghadap ke depan
o Ibu jari tungkai depan dapat digerakkan ke segala arah, mempunyai
kelenjarsusu (glandulla
mammae) yang terletak di dada.
o Rahim
satu ruang simpleks.
Penciptaan Manusia Menurut Al-Qur’an
Proses
Kejadian Manusia Pertama
Di dalam Al
Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering
kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah
sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal
ini ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :
“Yang
membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan
manusia dari tanah”. (QS. As Sajdah (32) : 7)
“Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang
berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”. (QS. Al Hijr (15) : 26)
Disamping
itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu
dalah surat Al Hijr ayat 28 dan 29 .
“Dan
(ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : Sesungguhnya Aku
akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari
lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan
kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-ku, maka tunduklah
kamu kepadanya dengan bersujud” (QS. Al Hijr (15) : 28-29)
Di dalam
sebuah Hadits Rasulullah SAW bersabda :
“Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan
Adam itu (diciptakan) dari tanah”. (HR. Bukhari)
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,
kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah
kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!”
(AlBaqarah:31)
“Mereka menjawab: “Maha Suci Engkau, tidak ada
yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami;
sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana .” (AlBaqarah:32)
“Allah berfirman: “Hai Adam, beritahukanlah
kepada mereka nama-nama benda ini.” Maka setelah diberitahukannya kepada mereka
nama-nama benda itu, Allah berfirman: “Bukankah sudah Ku katakan kepadamu,
bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa
yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan ?” (AlBaqarah:33)
“Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah,
sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ada
pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah mengetahuinya), kemudian kamu masih
ragu-ragu (tentang berbangkit itu).” (Al-An’am:2)
Para ulama’ telah memberikan pengingkaran atas
teori Darwin ini, karena menyelisihi nash-nash Al-Qur’an,
As-Sunnah, dan ijma’ para salaf. Oleh karenanya,
Syaikh bin Baaz dan ulama’ sejawatnya yang tergabung dalam Al-Lajnah Ad-Da’imah
li Al-Buhuts Al-Ilmiyyah wa Al-Ifta’ memberikan jawaban terhadap pertanyaan
seputar teori Darwin dengan menyatakan dengan tegas bahwa pendapat ini tidak
benar.
Dalil yang
membuktikan hal itu , Allah -Ta’ala- telah menjelaskan dalam Al-Qur’an tentang
periode penciptaan Adam seraya berfirman,
“Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi
Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah.”
(QS. Ali Imraan: 59)
Kemudian
tanah ini dibasahi sehingga menjadi tanah liat yang melengket pada tangan.
Allah -Ta’ala- berfirman,
“Dan Sesungguhnya kami telah menciptakan
manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.” (QS. Al-Mu’minun: 12)
Allah
-Ta’ala- berfirman,
“Sesungguhnya kami telah menciptakan mereka
dari tanah liat.” (QS. Ash-Shaaffat:11)
Kemudian
menjadi lumpur hitam yang diberi bentuk. Allah -Ta’ala- berfirman,
“Dan sesungguhnya kami Telah menciptakan
manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang
diberi bentuk.” (QS. Al-Hijr: 26)
Kemudian
setelah menjadi kering, maka ia menjadi tanah kering seperti tembikar. Allah
-Ta’ala- berfirman,
“Dia menciptakan manusia dari tanah kering
seperti tembikar.” (QS. Ar-Rahman: 14)
Allah
membentuknya sesuai bentuk yang dikehendaki oleh Allah, dan meniupkan ruh
padanya dari ruh-ruh (ciptaan)-Nya. Allah -Ta’ala-’ berfirman,
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman
kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari
tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Lalu
apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya
ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.” (QS.Al-Hijr :
28-29)
Inilah periode-periode yang dilalui penciptaan
Adam menurut Al-Qur’an. Adapun periode-periode yang dilalui oleh penciptaan
anak-cucu Adam, maka Allah -Ta’ala- berfirman,
“Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan
saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian
air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling
baik.” (QS. Al-Mu’minun: 12-14)
Adapun istri Adam (yakni, Hawwa’), maka Allah
-Ta’ala- pun menjelaskan bahwa Dia menciptakannya dari Adam seraya berfirman,
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu
yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah
menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan
laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah)
hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”
(QS. An-Nisaa’:1)
Sekian yang bisa saya berikan. Semoga bermanfaat /?
Sumber : Al - Quran, Google.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar